BI Sebut Rupiah Masih Bisa Menguat
Perdagangan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar AS tetap terkendali.
Perdagangan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar AS tetap terkendali.
Seiring optimisme pasar pascapelantikan Presiden Joko Widodo, Minggu (20/10) kemarin, nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, tahun ini rupiah akan cenderung menguat.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sidang tadi mulai menguat.
Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) makin perkasa.
Perdagangan nikai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS diharapkan dapat melanjutkan penguatannya hingga akhir pekan.
Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar masih dalam pergerakan tren sideways-nya dimana belum berubah dari sebelumnya.
Rupiah berpotensi kembali menguat. Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 15.191-15.179.
Memanfaatkan momentum pelemahan Dolar Amerika Serikat, nilai tukar rupiah diharapkan melanjutkan penguatannya.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS kemarin menyusul optimis pasar atas hasil perolehan dana tebusan program tax amnesty menjelang berakhirnya periode pertama akhir September ini.
Kinerja program tax amnesty yang membaik menjadi sentimen positif bagi investor.
Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah kemarin ditutup menguat ke level 13.113 per dolar Amerika Serikat (USD) dan menjadi level terkuat sejak awal pekan ini.
Data BI mencatat adanya capital inflow senilai Rp 97 triliun hingga akhir Juni 2016, dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 57 triliun.
Akhir pekan ini, rupiah ditutup di level Rp 13.169, menguat tipis dibanding perdagangan sehari sebelumnya (21/4) yang ada di level Rp 13.182.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu (20/4/2016) dibuka turun 0,12%