Penyerangan Ponpes As-Sunnah di Lombok Timur diduga dipicu kemarahan masyarakat yang tak terima dengan ceramah pengajar ponpes yang diannggap telah melecehkan dan menghina sejumlah makam luluhur Lombok. Langsung klarifikasi
Penyerangan Ponpes As-Sunnah di Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur diduga dipicu kemarahan masyarakat terkait ceramah pengajar ponpes yang diduga melecehkan sejumlah makam leluhur Lombok
Ratusan massa tak dikenal yang mengenakan cadar menyerang dan merusak Ponpes Assunah di Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Minggu (2/1/2021) sekitar pukul 02.15 WITA. Berikut penuturan saksi mata
POJOKSATU.id, JAKARTA – Bripka M Nasir yang menembak mati Briptu Haerul Tamimi bisa jadi lolos dari ancaman hukuman mati kendati…
Hasil analisa pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel atas kondisi mental Bripka M Nasir yang menembak mati Briptu Haerul Tamimi. Bisa jadi Bripka M Nasir adalah korban. Begini hasil analisa lengkapnya
Sebelum Brptu Haerul Tamimi ditembak mati Bripka M Nasir, ada peristiwa penting yang terjadi 2 hari sebelum peristiwa. Berikut penuturan kakak Brptu Haerul Tamimi, Fathony Karuniawan
Sebelum Bripka M Nasir membunuh Briptu Haerul Tamimi di Lombok Timur, kasus polisi tembak polisi juga pernah terjadi di Depok. Tapi kasus itu tidak dilatarbelakangi asmara terlarang
Bripka M Nasir dipastikan akan dipecat sebagai anggota polisi. Ada kisah asmara terlarang dan kalimat peringatan untuk Briptu Haerul Tamimi
Sebelum melepaskan tembakan dari jarak 70 sentimeter, Bripka M Nasir mengucapkan kalimat peringatan kepada Briptu Haerul Tamimi. “Kamu sudah sering saya ingatkan!”
Bripka Nasir tempelkan moncong senjata ke pintu gerbang lalu ucapkan salam, Briptu Haerul Tamimi keluar. Baru membuka gembok pagar, Bripka Nasir langsung menembak dari luar pagar. Begini kronologis lengkapnya
Motif Bripka Nasir tembak Briptu Haerul Tamimi akhirnya terungkap. Pelaku cemburu karena istrinya chattingan dengan korban.
POJOKSULSEL.com, LOMBOK TIMUR – Polda NTB menyebut penembakan sesama polisi di Lombok Timur, tak jauh dari indikasi cemburu buta dan…
Briptu Hairul Tamimi sempat pulang ke Lombok Barat untuk mengikuti seleksi pasukan perdamaian PBB sebelum ditembak oleh Bripka MN.
Pertanyaannya, bagaimana bisa Bripka MN membawa senjata laras panjang, lalu mendatangi rumah Briptu Hairul Tamimi dan langsung menembaknya
Brigadir Polisi Kepala MN (38), Anggota Polsek Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup usai menembak rekannya sesama polisi hingga tewas
