Kamis, 18 April 2024

Balon Putih

- Kamis, 9 Februari 2023 | 07:20 WIB
Politikus Partai Republik Marjorie Taylor Greene membawa balon putih ke sidang DPR untuk menyindir lambatnya pemerintah AS menembak balon udara milik Tiongkok yang terang di willayah udara AS. -FOTO: TWITTER @kadiagoba-
Politikus Partai Republik Marjorie Taylor Greene membawa balon putih ke sidang DPR untuk menyindir lambatnya pemerintah AS menembak balon udara milik Tiongkok yang terang di willayah udara AS. -FOTO: TWITTER @kadiagoba-

Oleh : Dahlan Iskan


KALAU pun ada yang membawa balon itu bukan untuk merayakan HUT ke-6 (atau ke-5?) Disway hari ini.


Yang membawa balon itu Marjorie Taylor Greene. Warna putih. Dibawa masuk ke gedung DPR Amerika Serikat. Dia pegang tali balon besar itu. Balonnya sendiri menjulang di atas kepalanyi.


Semua anggota DPR dan Senat memenuhi ruang sidang kemarin: mendengarkan pidato tahunan State of Union. Marjorie ingin mengejek Presiden Joe Biden dengan balonnyi itu. Biden dianggap lambat mengambil keputusan menembak balon Tiongkok itu.


Balon itu akhirnya memang ditembak jatuh. Dua pesawat tempur AS yang menembaknya dari ketinggian 55.000 kaki. Serpihan balon itu jatuh ke laut dekat pantai selatan Carolina.


"Bukan lambat ambil putusan. Tunggu dulu sampai balon itu bergeser ke timur. Sampai posisinya di atas laut". Begitulah keterangan dari pemerintah Biden. "Kalau ditembak saat masih di atas daratan, khawatir membahayakan penduduk," tambahnya.


Reruntuhan balon itu diambil dari laut. Yang mengambil armada kapal angkatan laut Amerika. Belum ada penjelasan apa saja yang ditemukan di laut dangkal itu. Yang diperlihatkan baru lapisan luar balon warna putih. Dari situ bisa disimpulkan bahwa ukuran tinggi balon tersebut sampai 60 meter.


Kementerian pertahanan Amerika lantas membuat sambungan komunikasi dengan partnernya di Tiongkok. Yang dihubungi tidak mau mengangkat telepon. Tiongkok memang marah kenapa balon itu ditembak jatuh. Tiongkok sudah menjelaskan balon itu berstatus sipil. Untuk ilmu pengetahuan. Khususnya untuk menyelidiki cuaca.


Tiongkok pun mengungkit kejadian tahun 2019. Yakni ketika pesawat pengintai Amerika terbang di atas wilayah Tiongkok. Tertangkap basah. Tiongkok tidak menembak jatuh pesawat tersebut.


Yang dilakukan Tiongkok saat itu: mengirim beberapa pesawat tempur untuk mengapit pesawat pengintai Amerika itu. Lalu memintanya mendarat.


Amerika minta agar pesawat itu dikembalikan. Tiongkok masih belum melepaskannya. Harusnya, kata Tiongkok, Amerika tidak menembak balon itu. Tapi tekanan politik di dalam negeri Amerika luar biasa. "Kalau saja presidennya Donald Trump, balon itu langsung ditembak," ujar Greene.


Rupanya Greene kurang cermat. Di masa pemerintahan Trump diketahui ada tiga balon Tiongkok melintasi Amerika. Tidak ada yang ditembak jatuh. Begitulah media Amerika memberitakan berkali-kali.


Saya pun menghubungi sahabat Disway yang ahli pesawat terbang dan balon udara. Ia tinggal di Alabama, Amerika Serikat. Ia beberapa kali datang ke Indonesia. Termasuk ke rumah saya.


Ia bercerita kini perusahaan pesawat terbang terkemuka, Airbus, juga memproduksi balon.

Halaman:

Editor: Rohmayanti

Tags

Terkini

Nilai Nol

Rabu, 17 April 2024 | 07:10 WIB

Perang Bukan

Selasa, 16 April 2024 | 07:41 WIB

Drone Khandaq

Senin, 15 April 2024 | 07:41 WIB

Fokus Tiga

Minggu, 14 April 2024 | 06:58 WIB

Zeni

Sabtu, 13 April 2024 | 06:43 WIB

Kesatuan Teknik

Jumat, 12 April 2024 | 07:21 WIB

Kafe Planologi

Selasa, 9 April 2024 | 08:40 WIB

Kafe Kaifa

Senin, 8 April 2024 | 08:44 WIB

Madinah Kafe

Minggu, 7 April 2024 | 08:48 WIB

Pelabuhan Perpisahan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Boyamin Gojek

Jumat, 5 April 2024 | 07:00 WIB

Somasi RBT

Kamis, 4 April 2024 | 07:00 WIB

Tanpa Bogang

Rabu, 3 April 2024 | 07:00 WIB

Ops Timah

Selasa, 2 April 2024 | 07:00 WIB

Liur Sedap

Senin, 1 April 2024 | 07:00 WIB

Timah Sederhana

Sabtu, 30 Maret 2024 | 07:00 WIB

Lumpur Timah

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:00 WIB

Gambar Komeng

Rabu, 27 Maret 2024 | 10:00 WIB
X