Ini Tugas Terduga Teroris yang Ditangkap di Magetan
Boy memastikan bahwa GW tidak terlibat dalam bom Thamrin.
Boy memastikan bahwa GW tidak terlibat dalam bom Thamrin.
Anak buah Santoso ditembak mati saat hendak melempar bom lontong ke arah petugas di Poso.
Anak buah teroris Santoso ditangkap setelah hanyut di sungai. Tidak ada kontak senjata.
Aparat keamanan masih terus memburu Ali Kalora yang merupakan penerus teroris Santoso.
Satgas Operasi Tinombala gabungan TNI-Polri berhasil menangkap buronan teroris Poso, Basri alias Bagong.
Dengan turun gunung mereka akan bisa bertemu kembali dengan keluarganya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pekan lalu menangkap enam orang di Batam, Kepulauan Riau karena diduga terkait dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS).
“Sudah mengikuti pelatihan pra tugas intel di Bandung, Ilman langsung ditugaskan di Poso dan bergabung dalam anggota Intelrem 132/Tadulako, Palu, Sulteng.”
Keduanya juga telah meminta Mabes Polri dan TNI menerjunkan tim investigasi untuk mengungkap peristiwa yang digambarkan akibat kesalahan prosedur di lapangan.
Tim Brimob akhirnya memutuskan menembaki kelompok tersebut. Naas, M Ilman tertembak pada bagian kepala dan akhirnya meninggal.
Santoso menjadi orang yang memimpin gerakan untuk balas dendam kepada polisi.
Sedikitnya 2 orang tewas, yakni Santoso dan Mukhtar alias Kahar dan tiga orang lainnya, termasuk dua orang perempuan berhasil lolos dan masih dalam tahap pengejaran.
Santoso yang selama beberapa tahun belakangan diburu oleh Tim Satgas Operasi Tinombala berhasil diidentifikasi setelah dilakukan pemeriksaan fisik bersama keluarganya oleh Polda Sulteng.
Sebelum terjadi kontak senjata dengan MIT, satgas memang sedang mengepung kelompok teroris yang beroperasi di hutan-hutan pegunungan Sulawesi Tengah itu.
Samil diamankan aparat satgas Tinombala saat berada di pemukiman warga Dusun Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir