POJOKSATU.ID, TANJUNG BALAI – Kapolres Tanjung Balai, AKBP Ahmad Yusuf Afandi, memimpin rapat koordinasi bersama instansi terkait dalam rangka tindak lanjut paradigma impor pakaian bekas, Selasa (28/3/2023).
“Fenomena bisnis pakaian bekas saat ini sudah mendominasi dan menjadi mata pencarian masyarakat dan kita cari bersama cara penanggulangannya,” ujar Kapolres Tanjung Balai.
Ditambahkannya bahwa Polres Tanjung Balai mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Mari kita laksanakan penindakan secara tegas apabila ditemukan adanya tindak pidana dilokasi yg telah dipetakan. Dalam penindakannya personil Polri yang turun ke lapangan agar menggunakan atribut Polri,” tegasnya
Kapolres Tanjung Balai juga menegaskan bahwa seluruh petugas harus fokus mengawasi jalur-jalur distribusi yang lewat melalui darat dan laut yang masuk ke wilayah Kota Tanjung Balai.
“Kita harus membuktikan bahwa barang ilegal yang masuk atau ball press tersebut adalah hasil import atau penyeludupan dari luar negeri. Kita juga harus mengawasi jalur-jalur distribusi, baik dari jalur laut maupun jalur darat. Dan tetap fokus pada barang barang ilegal yang masuk ke wilayah Kota Tanjung Balai,” pungkas Kapolres.
Pada Kesempatan tersebut Kapolres juga menegaskan akan mengagendakan patroli skla besar di darat dan di laut untuk melakukan pengecekan dan pengawasan jalur distribusi barang impor ilegal.
“Nanti kita akan mengagendakan patroli skala besar di darat dan laut untuk melakukan pengecekan dan pengawasan jalur-jalur pendistribusiannya. Kita akan data dahulu gudang yang ada dan harus bisa buktikan bahwa itu adalah barang ilegal yang di impor,” tutup Kapolres.
Turut hadir dalam rapat tersebut perwakilan Bea dan Cukai Teluk Nibung Musliadi, Kapten laut (P) Radold Purba, Kadis Perindag Pemko Tanjung Balai Yusnita Clara Sidabutar, Kadishup Pemko Tanjung Balai Amran, Dinas Kesehatan Pemko Tanjung Balai H. Hadi Eriadi M. Kes, Kasatpol PP Pemko Tanjung Balai Fathi, Para Kasat dan Kapolsek Polres Tanjung Balai. (TIK/pojoksatu)
BACA JUGA: Jangan Harap Impor Pakaian Bekas Bisa Masuk Indonesia, Jalur Tikus Bakal Diawasi Ketat