Serahkan 100 Motor untuk Babinsa di Medan, Prabowo Subianto : Presiden Bisa Komunikasi Langsung dengan Babinsa

Prabowo di medan
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menyerahkan 10 kendaraan bermorot ke Babinsa, Jumat (27/1/2023).

POJOKSUMUT.com, MEDAN-Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto memberikan pengarahan kepada 2000 Babinsa dan secara simbolis menyerahkan 100 kendaraan motor kepada Babinsa, di Santika Dyandra Hotel pada Jumat (27/1/2023).


Selama tiga hari berturut sejak 26-28 Januari 2023, Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan sejumlah kegiatan dalam rangka kunjungan kerja di Medan, Sumatera Utara.

Dalam arahannya, Prabowo Subianto menegaskan beberapa hal penting kepada seluruh jajaran TNI di Sumatera Utara. Selain menyoroti tentang peran TNI, Prabowo juga menyoroti tentang rencana menyeluruh dan jangka panjang untuk membangun pertahanan negara yang memadai.

Dalam arahannya, ia menegaskan hal itu diperlukan sebagai modal untuk melaksanakan tugas dan peran utama jajaran TNI, yakni pertahanan negara untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia.


“Saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada jajaran TNI dan telah saya mulai dengan jajaran angkatan darat, tetapi saya berputar terus juga ke angkatan-angkatan lain, untuk menyampaikan satu pengertian agar setiap anggota paham dan mengerti benar peran yang ia emban. Peran yang ia pikul dan apa yang diharapkan dari masing-masing anggota,” katanya dihadapan seluruh jajaran TNI yang hadir.

BACA JUGA : Monitor Kepemimpinan Bobby Nasution di Medan, Begini Penilaian Prabowo Subianto

Dia menjelaskan sejak diangkat sebagai Menhan, Presiden Jokowi memberinya tugas sejak hari pertama untuk membuat rencana menyeluruh dan jangka panjang untuk membangun pertahanan negara yang memadai.

“Dari perintah tersebut, dijabarkan dalam kajian tentang ancaman yang dihadapi dan bagaimana menghadapi ancaman tersebut,” sambungnya.

Prabowo Subianto juga menyinggung tentang Eropa. Disebutkannya di Eropa ada 27 negara, sedangkan Indonesia hanya ada satu negara. Di Eropa ada sebanyak 27 kepala negara, 27 Menhan, dan 27 Panglima tentara. Perbedaan itu menjadi dasar untuk memahami tugas berat yang dihadapi Indonesia.

BACA  JUGA : Hadiri Dzikir dan Doa Awal Tahun 2023 di Medan, Prabowo Subianto Bahas Keberhasilan Indonesia Mengatasi Covid-19

Dalam kajian Menhan, ternyata pertahanan negara yang diperlukan sangat besar, sementara di Indonesia masih menghadapi tuntutan untuk melaksanakan pembangunan, mengentaskan kemiskinan, dan untuk menjawab itu tentunya tidak bisa meminta anggaran yang besar.

Meskipun Prabowo mengaku telah menyampaikan ke Kemenkeu dan DPR bahwa anggaran pertahanan termasuk yang paling kecil di Asia.

“Sekarang kurang dari 1 persen (0,8%) dari GDP Indonesia (penghasilan setiap tahun). Kalau sama dengan Malaysia saja, berarti anggaran naik tiga kali. Kalau naik tiga kali, pasti kalian sumringah, pasti senyum karena kalau naik tiga kali, mungkin gaji kalian bisa naik. Presiden sendiri sebetulnya menghendaki untuk menaikkan. Namun pas mau dinaikkan datang pula pandemi,” bebernya.

Pandemi sebagai ancaman yang maha dasyat di masa itu mampu menghentikan perekonomian dunia, bahkan diungkapkan Prabowo, Indonesia mengalami minus di tahun pertama pandemi.

“Kita berhasil karena kita kompak, karena bersatu dan karena pemerintah-rakyat-TNI/Polri kompak dan bekerja dengan satu tujuan melindungi rakyat Indonesia. Tidak boleh lengah, tidak boleh santai,” sebutnya.

“Tapi repotnya bangsa kita ini cepat gembira, cepat santai. Padahal kita harus waspada. Siapa tau ada gelombang yang akan datang, apalagi kita sudah lihat, ancaman di masa datang adalah perang biologi,” terangnya.

Sebagai langkah pertama menghadapi ancaman di masa datang, Prabowo menegaskan akan membangun 5 fakultas baru di Universitas Pertahanan.

Pertama, fakultas kedokteran, kedua, fakultas farmasi, ketiga, fakultas teknik (mesin, dirgantara, maritim), keempat, fakultas matematika, fisika, biologi dan kimia, dan kelima, fakultas politeknik kehutanan dan perikanan.

Selain itu Prabowo juga membeberkan tahun ini akan dioperasikan sebanyak 25 rumah sakit baru untuk TNI dan umum. Setiap rumah sakit nantinya akan memiliki rata-rata 200 tempat tidur. Termasuk juga Laboratorium biosecurity yang saat ini hanya ada 9, nantinya akan ditambah 5 atau 6 laboratorium lagi.

“Intinya harus terus melakukan persiapan dari ancaman manapun, Pertahanan negara jangan dianggap seperti pemadam kebakaran yang baru dipangggil ketika ada kejadian, harus siap untuk gelombang pandemi yang lebih berat lagi, dan tidak hanya ke manusia, tapi ke ternak dan tanaman,” bilangnya.

“Harus siap dari sekarang. Kita harus punya dokter yang lebih banyak, dan yang lebih hebat, bahkan lebih andal serta lebih pintar dari sekarang. Mengapa? Karena mencetak dokter itu butuh waktu lama, karena itu harus dipersiapkan dari sekarang,” tegasnya.

Dalam arahannya, Prabowo menyebutkan, wawasan pertahananan adalah bertahan dan tidak melakukan ekspansi. Implementasinya adalah defensif aktif yang artinya TNI harus unggul dan terlatih dalam melaksanakan tugasnya dengan benar.

“Bekali Babinsa dengan motor yang baru, biar lebih cepat, termasuk melengkapi Babinsa dengan alat komunikasi agar bisa berkomunikasi langsung. Bahkan presiden pun bisa berkomunikasi langsung dengan Babinsa,” tegasnya.  (cr-2/pojoksumut)