POJOKSATU.id, PURWAKARTA – Entah apa yang difikirkan oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, di tengah-tengah gonjang ganjing carut marut masalah mutasi dan rotasi pejabat, Anne malah jalan-jalan berakhir pekan bersama puluhan pejabat ke Jogja.
Bila itu hanya acara seremonial yang tidak ada urgensinya, mengapa harus dilaksanakan di luar kota yang akan memakan biaya cukup besar. Alangkah bijaknya, bila dilaksanakan di dalam kota sendiri karena secara ekonomi akan ada perputaran uang di dalam kota saat acara itu berlangsung.
Dengan alasan acara pelepasan purna tugas kepala dinas dan camat Kabupaten Purwakarta, rombongan pejabat purwakarta berangkat pada hari Jum’at (14/10) kemudian di susul oleh Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.
Salah seorang kepala dinas yang berhasil dihubungi pojoksatu.id via seluller, membenarkan ada kegiatan tersebut. Banyak kepala dinas berangkat menuju Jogja, untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
“Iya, banyak kepala dinas yang berangkat ke Jogja. Namun, ada juga beberapa kepala dinas yang hanya absen saja kemudian kembali lagi ke Purwakarts,” kata salah seorang pejabat eselon II, yang saat ini menjabat sebagai kepala dinas di salah satu Organisasi Kepala Daerah.
Masih menurut pejabat tersebut, acara di Jogja itu dari mulai berangkat hari Jum’at hingga hari Minggu siang atau sore mereka kembali ke Purwakarta.
“Saya hari Sabtu pagi sudah pulang ke Purwakarta, sama Bupati juga belum sempat bertemu. Karena orang rumah sakit,” tambah pejabat eselon II yang meminta namanya tidak disebutkan.
Miris emang, ditengah ancaman kondisi cuaca yang ektrim belakangan ini, Bupati dan para pejabat malah pergi keluar kota, hanya untuk kegiatan seremonial yang tidak terlalu penting.
Belum lagi masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial di masyarakat, salah satunya banjir yang selalu melanda di perempatan rawa pangkalan ojeg, setiap hujan besar mengguyur dipastikan air meluap ke badan hingga selutut.
Apalagi di tengah isu gonjang-ganjing mutasi dan rotasi puluhan pejabat yang dinilai kacau, karena banyak penempatan jabatan teknis tidak sesuai dengan keilmuan yang mereka miliki.
Dalam mutasi dan rotasi puluhan pejabat tersebut, bisa dibilang bupati Anne Ratna Mustika menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. (Ade Winanto / pojoksatu)