POJOKSATU.id, JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari Tontowi Ahmad. Peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu ingin mundur dari pelatnas.
Kabar ini terungkap dari pesan WhatsApp Owi, sapaan Tontowi kepada pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky pada 11 Februari pukul 22.37 WIB.
“Saya rencana kontrak abis, mau ngundurin diri. Mau pensiun. Makasih ya K Icat (Kak Icad, sapaan buat Richard, Red) sudah bantu saya selama ini. Dari saya belum jadi apa-apa sampai sekarang,” tulisnya dalam pesan yang ditunjukkan Richard, kemarin (24/2).
“Nanti saya ke Cipayung ya K Icat. Sekali lagi terima kasih banyak. Sampai saya menjadi seperti ini tidak lepas dari bantuan K Icat,” sambungnya disertai sederet emoji menangis. Dalam percakapan tersebut, Richard tampaknya tidak langsung membalas pesan Owi.
Sementara itu, jika rencana itu benar dilaksanakan, dia akan mundur dari pelatnas bulan depan. Yakni, Maret. Sebab, saat itulah kontraknya dengan sponsor selesai.
Lebih lanjut, Richard menuturkan, keputusan pensiun memang akan diambil seorang atlet, cepat atau lambat. Akan tetapi, ia mengaku belum tahu soal alasan Owi ingin pensiun yang begitu mendadak.
“Dia belum sampaikan ke saya secara lisan. Tapi, dia berencana ketemu dengan saya untuk berbicara soal itu,” tutur Richard.
Terkait dengan keinginan pensiun Owi, Richard menyayangkannya. Menurutnya, walau tidak ditargetkan tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, Owi dibutuhkan untuk membantu para juniornya untuk lolos.
“Kalau kita lihat ke depan, (peluang) Owi ke Olimpiade sudah cukup susah. Sudah nggak mungkin. Pertandingan sama Apri juga tidak dapat karena ranking kurang. Kesempatan bertanding sulit. Sementara itu, dia ada keperluan, punya keluarga,” ungkap Richard.
“Saya rasa di luar itu (pelatnas, Red) dia sudah dapat yang lebih baik,” tambahnya.
Richard menambahkan, baginya sosok Owi adalah pahlawan. Berkali-kali dia bercerita sambil menunjuk foto kala Owi bersama Butet meraih emas Olimpiade. Di sampingnya berjejer rapi foto-foto legenda ganda campuran Indonesia. Antara lain, Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Nova Widianto/Liliyana Natsir, dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
“Saya berterima kasih kepada mereka semua ini. Sampai yang terakhir Owi/Butet bisa mengangkat sektor ganda campuran hingga derajat tertinggi, yaitu medali emas Olimpiade,” kata Richard, lantas tersenyum.
Owi sendiri belum bergabung lagi di pelatnas sampai saat ini sejak sakit tifus pada 31 Januari. Ketika dihubungi lewat pesan singkat, ia juga belum bersedia menjelaskan apa pun.
“Setelah resmi, saya bisa kasih jawaban. Untuk sementara, saya belum bisa kasih tahu (alasannya),” tulisnya.
(jpc/pojoksatu)