POJOKSATU.id – Kreatif dan produktif pada era digital saat ini, menjadi tantangan tersendiri, agar memiliki daya saing. Terlebih pasar e-Commerce Indonesia akan mencapai Rp612 triliun pada 2025. Sehingga, banyak potensi dapat digali dalam dunia digital.
Jurnalis Maulani Hidayat Surya menyebut, data tersebut dipublikasikan PT Nielsen Indonesia. Dengan potensi sebesar itu, pasar e-Commerce Indonesia diperkirakan mencakup 52 persen e-Commerce di kawasan Asia Tenggara.
“Pengguna internet di Indonesia juga mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Indonesia menurut laporan Merchant Machine akan memimpin jajaran negara di Asia Tenggara dalam e-Commerce,” jelas Maulani, dalam seminar online Ngobrol Bareng Legislator bertajuk ‘Kreatif dan Produktif di Dunia Digital’ pada Senin, 15 Mei 2023.
Maulani pun mengimbau masyarakat Indonesia agar lebih peka dengan dunia digital. Pasalnya, banyak potensi yang bisa digali, salah satunya peluang bisnin online. Dia mengungkapkan, berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada 2020, produk makan dan minuman paling banyak terjual pada pasar online.
“Dengan data tersebut, menunjukkan bahwa pasar online tidak pernah mati, meski terkena dampak pandemi,” kata dia.
Sementara Dosen Fisip UPNVJ, Rizky Hikmawan pasar online menuntut kreatifitas tinggi dari para pebisnis. Menutunya, ekonomi kreatif merupakan upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, melalui kreatifitas dengan iklim ekonomi berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya terbarukan.
“Ciri ekonomi kreatif itu, berbasis ide dan pemikiran kreatif, mudah berubah dan berkembang serta mengedepankan kolabora dan distribusi cepat dan fleksibel,” kata dia.
Anggota Komisi I DPR RI, Dr Hasanudin menilai transformasi doigital harus dimaknai sebaik mungkin dengan penuh tanggung jawab. Menurutnya, semakin besar penetrasi masyarakat kepada digitalisasi, akan memperkuat potensi cakap digital.
“Kita bisa merasakan bahwa potensi digital sangar besar. Jadi masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik dan bertanggung jawab,” kata Hasanudin.
Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menegaskan, pemerintah akan terus mendorong agar masyarakat Indonesia memiliki keunggulan dalam memanfaatkan dunia digital.
“Kita ingin mempercepat dalam mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia. Agar bangsa Indonesia menjadi masyarakat madani berbasis teknologi dan unggul dari segi sumber daya manusia,” kata Semuel.
(Rishad Noviansyah)