BPJamsostek Beberkan Kinerja 2020 dan Strategi 2021


JAKARTA – Guna membuktikan diri dalam keterbukaan kepada masyarakat, BPJS ketenagakerjaan (BPJamsostek) menggelar “Public Expose, Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program Auiditan BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020” di Gedung Plaza BPJamsostek, Lt 6, Senin (31/5/2021).

Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Anggoro Eko Cahyo memaparkan, secara umum seluruh kinerja BPJamsostek tumbuh positif.

Meski pada 2020 BPJamsostek melakukan relaksasi iuran sebagai stimulus membantu masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19 dan sebagai ketaatan kepada negara.


“Semua kewajiban klaim dan jaminan sosial, dapat dilakukan. Sehingga bisa menumbuhkan kualitas dan integritas pada BPJamsostek sangat baik,” bebernya.

Hasil investasi, lanjut dia, mengalami peningkatan di seluruh sektor investasi. Hal ini, tak lepas dari kepatuhan BPJamsostek terhadap aturan-aturan yang mengatur terkait investasi yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan BPJamsostek.

“Hasilnya, tingkat keamanan keuangan BPJSTK sangat baik. Kita selalu bisa melaksanakan klaim peserta. Selama ini, BPJamsostek tidak pernah mengalami kesulitan dalam melakukan klaim. Walaupun pada awal-awal Pandemi, banyak peserta yang mencairkan klaim akibat terdampak PHK selama Pandemi,” jelasnya lagi.

Eko menambahkan, tingkat kesehatan keuangan BPJamsostek bukan isapan jempol. Sebagai data untuk gambaran, lanjut dia, BPJamsostek bisa membayar klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) cukup untuk membayar klaim hinnga 297 bulan kedepan. Sementara untuk Jaminan Kematian (JKM), BPJamsostek mampu membayar klaim hingga 109 bulan kedepan.

Tak cukup sampai di situ, Eko dalam kesempatan itu juga membeberkan terkait strategi dalam meningkatkan kepesertaan dan pelayanan BPJamsostek 2021.

Antara lain, meningkatkan kemudahan daftar dan bayar, kolaborasi dengan fintech, perbankan dan e-Commerce, Paritrana Award, promosi sosialisasi dan edukasi, pengembangan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), simflifikasi proses dan dokumen, reminder/notifikasi jatuh klaim.

“Target kami tahun ini ada 37 juta peserta aktif (pekerja aktif,red). Tadi sempat kami jelaskan, 0ekerja aktif kami ada 28 juta. Jadi kami masih punya gap kurang lebih 9 juta pekerja aktif. Ada beberapa fokus sektor yang akan kami garaf tahun ini, antara lain, UMKM, Koperasi, e-commerce, perkebunan, non-ASN dari dunia perbankan, termasuk pada petani hingga nelayan. Termasuk pekerja migran yang jumlahnya juga tidak sedikit,” pungkasnya.

Eko berharap, dalam kegiatan ini bisa memberikan penjelasan kepada seluruh masyarakat khususnya stakeholder BPJamsostek. (*)