Menko Darmin Janji Tekan Harga Jagung

Ilustrasi

POJOKSATU.id, JAKARTA – Sejumlah peternak mengeluhkan minimnya pasokan jagung saat ini. Kalaupun ada, harganya sudah sangat tinggi.


Hidayatur Rahman, peternak ayam petelur asal Blitar membenarkan kondisi tersebut.

Dikatakan, jika normalnya harga jagung hanya Rp 4.000, kini naik mencapai Rp 6.000 per kilogram.

“Harga jagung dalam kondisi normal sekitar Rp 4.000 per kilogram. Sekarang ini naik di kisaran Rp 5.700 sampai Rp 6.000 per kilogram,” ujar Hidayatur, dilansir JawaPos.


Dikatakan, naiknya harga jagung telah menyebabkan peternak terpukul, dan tidak sedikit yang gulung tikar akibat tak mampu menutupi kerugian.

Karena itu, ia berharap Pemerintah bisa membantu ketersediaan pasokan jagung yang menjadi komponen utama peternak ayam petelur dalam menyediakan pakan.

“Pakan itu memberi kontribusi sampai 80 persen biaya produksi peternakan. Dan jagung berkontribusi 50 persen untuk bahan baku pakan,” imbuhnya.

Menjawab pertanyaan dari sejumlah peternak di Blitar dalam acara dialog terbuka, Menko Perekonomian menjanjikan akan segera menggelontor pasar dengan pasokan jagung impor.

Dikatakan, pemerintah telah membuka impor 100 ribu ton jagung untuk memenuhi naiknya permintaan jagung di dalam negeri.

“Kapalnya sudah masuk dengan membawa sekitar 60 ribu ton jagung yanng masuk pelabuhan dalam beberapa tahap,” katanya.

Dengan kebijakan impor jagung itu, Darmin optimistis pasokan jagung akan memenuhi kebutuhan di dalam negeri sehingga harga pakan ternak akan turun.

Menurutnya, kebutuhan jagung bukan saja cukup sampai akhir tahun bila sudah masuk ke dalam negeri, tetapi juga akan cukup hingga Februari 2019.

(ask/JPC/pojoksatu)