
POJOKSATU.id, BOGOR – Harga bawang merah kian meroket. Saat ini harga bawang merah di jual para pedangan di Citereup, Bogor, Jawa Barat, Rp 35 ribu per kg. Harga fantastis itu terjadi sejak tiga hari terakhir.
Pantauan Radar Bogor (Grup Pojoksatu.id) di beberapa pasar tradisional. Seperti di pasar Citereup dan Sukamakmur. Para pedagang sayur-sayuran di beberapa pasar tersebut, telah menaikan harga bawang hingga mencapai Rp 10 ribu per kilo.
Harga bawang merah ukuran kecil, dijual para pedagang Rp 25 ribu dari yang biasanya Rp 15 ribu per kilo, sedangkan bawang merah ukuran besar, saat ini harganya menjadi Rp 35 ribu per kilo dari harga sebelum naik Rp 25 ribu per kilo.
Kondisi tersebut menurut Udin (34) pedagang sayur mayur di pasar Citereup I, disebabkan oleh menurunnya jumlah panen dari para petani bawang.
“Kami terpaksa menaikan, soalnya sekarang belum menginjak musim panen jadi harganya naik,” tukasnya.
Harga bawang merah berukuran kecil, sambung Udin, yang sebelumnya Rp. 15.000 per kilogram sekarang naik menjadi Rp. 25.000, sedangkan bawang merah besar yang sebelumnya Rp. 20.000 per kilogram sekarang menjadi Rp. 35.000 per kilogramnya.
Hal serupa juga terjadi di pasar Sukamakmur, di pasar ini harga bawang merah malah naik hampir setiap hari semenjak terjadi kelangkaan.
“Setiap hari naik mulai dari seribu sampai Rp. 10.000, menyesuaikan harga dari pengepulnya,” jelas Hendrik (26) pedagang sayur mayur di pasar Sukamakmur.
Ia menjelaskan, kalau harga bawang di lapak saat ini mencapai Rp. 30 ribu per kilo. Yang sebelumnya hanya Rp. 20.000 per kilo.
Kenaikan harga bawang merah ini tentunya memberatkan masyarakat. seperti yang dialami oleh Ratih (28), pengelola warung nasi di dekat pasar Citereup, “biasanya saya sekali beli 4 kilogram buat bumbu makanan, sekarang hanya bisa beli 3 kilogram. Karena harganya sudah tidak terjangkau lagi,” jelasnya.
Ratih berharap, pemerintah bisa mengembalikan harga bawang merah hingga ke posisi normal kembali.
“Ya kalau bisa, pemerintah berupaya untuk mengembalikan harga bawang. Jangan seperti saat ini, mahal dan memberatkan kami,” ujarnya.(azi/pkl3/lya)