Isi Bulan Ramadan dengan Hal Positif, Ananda Moeis Ajak Karang Taruna dan Ketua RT Gelar Kegiatan Lomba Bedug untuk Anak-anak

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.

POJOKSATU.id, Samarinda – Antusias serta eforia masyakarat pada bulan Ramadan tahun 2023 ini sangat terasa setelah beberapa tahun sebelumnya dibatasi pandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur Ananda Emira Moeis menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengisi bulan Ramadan ini dengan kegiatan-kegiatan positif.

Karena mengingat kejadian saat bulan puasa di tahun-tahun sebelumnya, jam rawan kebakaran itu terjadi saat berbuka puasa hingga menjelang sahur.

Jadi, alangkah baiknya jika masyarakat bisa memperhatikan pemicu kebakaran yang biasanya berasal dari tabung gas, kompor, peralatan listrik yang bermasalah atau pun karena petasan. Khususnya pada waktu yang dimaksud.


Baca Juga: Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Harap Sekwan yang Baru Bisa Bersinergi dengan Baik

“Saya ngerasa senang, eforia bulan puasa kali ini benar-benar terasa. Bisa shalat tarawih di masjid, main beduk dan main petasan. Tapi, saya menginginkan untuk dapat berhati-hati,” terangnya.

Apabila kawasan padat penduduk diantara banyaknya rumah-rumah atau pemukiman. Alangkah baiknya jangan bermain petasan di daerah tersebut. Dikhawatirkan malah akan menjadi musibah bagi masyarakat disana.

Selain itu, Ananda Emira Moeis juga mengimbau kepada orang dewasa dan khususnya untuk para orang tua agar dapat mengawasi anak-anaknya saat bermain petasan.

“Bukannya saya memperbolehkan, tapi lebih hati-hati dan waspada. Orang tua harus mengawasi anak-anak main petasan,” pintanya.

Ia paham sekali akan begitu antusiasnya masyarakat menyambut Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah ini. Apalagi jika mengingat sudah selama tiga tahun, Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan aturan atau kebijakan pembatasan akibat adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Resmi Gantikan Muhammad Ramadhan, Kini Norhayati Sah Jabat Sekretaris Dewan Provinsi Kaltim

“Selama 3 tahun kita dirumah terus, saya merasakan eforia bulan Ramadan tahun ini. Kita semua bisa keluar tanpa pembatasan, anak-anak juga bisa jalan-jalan berkeliling. Pokoknya hati-hati lebih waspada saja,” jelasnya.

Dibandingkan melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat dan justru menjadi pemicu kegaduhan. Ia meminta anak-anak agar bisa mencoba kegiatan yang lebih bermanfaat dan positif.

Setiap RT dan karang taruna yang ada di 10 Kota/Kabupaten se-Kaltim bisa memberikan satu ide kreatif untuk membuat satu program yang dapat menarik perhatian anak-anak.

“Kalau main petasan, nanti-nantilah. Tidak usah main petasan, coba main bedug saja. Setiap RT bisa menggelar lomba bedug dan kegiatan positif lainnya yang anak-anak bisa senang. Jadi gak juga bikin sulut bencana,” pungkasnya.

“Intinya yang positif agar anak-anak kita ini bisa mendapatkan ilmu tambahan. Saya dulu zaman kecil suka lomba bedug, mutar-mutar keliling bangunin warga sekitar sahur. Nah, kegiatan positif seperti ini akan meningkatkan kekeluargaan dan soliditas. Disitu juga ada semangat gotong-royongnya,” sambungnya. (*/pojoksatu)