POJOKSATU.id, JAKARTA – Beredar surat bertulis tangan yang ditanda tangani Shane Lukas dan ditujukan kepada David Ozora.
Isi surat Shane Lukas kepada David tidak lain fakta penganiayaan yang dilakukan anak mantan pejabat pajak, Mario Dandy Satriya.
Surat itu ditulis Shane Lukas (19) dan berisi permintaan maaf kepada David.
Selain itu, dalam surat tersebut Shane Lukas mengaku siap membongkar kebusukan anak ketika Rafael Alun dan Ernie Meike Torondek itu.
Surat itu pertama kali diunggah akun milik keluarga David, Alto Luger.
“Dear manusia-manusia biadab,” tulisnya, dikutip pojoksatu.id, Selasa (28/3/2023).
Besok Sidang Perdana Agnes Gracia, Ada Kabar Terbaru Mario Dandy dan Shane Lukas
Alto mengungkap kondisi sebenarnya David Ozora usai dihajar sadis Mario Dandy pacar Agnes Gracia.
“David yang kamu aniaya masih berjuang untuk kembali hidup!” bebernya.
Meski sudah dalam kondisi sadar, tapi David sejatinya jauh lebih parah dari yang terlihat.
“Mengenali dirinya sendiri saja dia tidak mampu, mengenali orang tuanya saja dia tidak mampu,” bebernya.
Karena itu, Alto menganggap percuma saja surat itu dibuat dan disebarkan melalui media sosial dengan harapan mencari simpati publik.
“Apalagi membaca PERMINTAANMU untuk MENDOAKANMU agar kamu bisa MEMECAHKAN PERKARA penganiayaan biadabmu atas David!” tegasnya.
Sebaliknya, Alto menyarankan para pelaku Mario Dandy dan pacarnya Agnes Gracia serta Shane Lukas minta doa dan maaf kepada tuhan masing-masing.
“Mintalah doa yang kamu butuhkan ke keluargamu, dan mintalah maaf ke tuhanmu! ” tegas Alto.
Agnes disidang besok
Sementara, Agnes pacar Mario Dandy dipastikan akan menjalani sidang perdana besok, Rabu (29/3/2023), di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dipastikan, sidang tersebut akan berjalan tertutup sesuai dengan aturan dan perundangan bagi anak di bawah umur.
“Memang sidangnya akan tertutup untuk umum,” ungkap Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto, Senin (27/3/2023).
Nasib Agnes Pacar Mario Ditentukan 29 Maret, Bisa saja Beruntung Lolos dari Lubang Jarum dan Pidana
Meski demikian, Djuyamto memastikan seluruh perangkat persidangan akan tetap sama seperti persidangan pada umumnya.
“Persidangan seperti lada umumnya. Ada hakimnya, panitera pengganti, serta jaksa penuntut umumnya,” terang dia.
Yang cukup berbeda adalah, Agnes nanti akan selalu didampingi orang tuanya.
“Kemudian anak yang berkonflik dan hukum didampingi orang tuanya juga penasehat hukumnya,” sambungnya.
Selama menjalani sidang, Agnes juga dipastikan didampingi orang tuanya.
Selain itu, Agnes juga mendapat pendampingan dari sejumlah instansi terkait seperti KemenPPPA, PK Bapas, dan psikolog. (Fandi)