KKB Berulah Lagi, Eks TNI Sebut Panglima TNI Layu dan Tak Berduri

Dua anggota TNI Polri gugur ketika mengamankan salat Tarawih umat Muslim di Puncak Jaya (ist)
Dua anggota TNI Polri gugur ketika mengamankan salat Tarawih umat Muslim di Puncak Jaya (ist)

POJOKSATU.id, JAKARTA- Ex Pasukan Pembebasan Sandera Peneliti Lorentz, Mapenduma, 1996, Sersan Mayor (Purn), Muhtar Efendi menilai pemimpin negeri ini tidak mempunyai nyali dalam memberangus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang akhir-akhir ini semakin sadis.

Ini buntut dari insiden tertembaknya anggota TNI yang mengamankan warga tengah melaksanakan salat tarawih Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan.

“Begitulah kalau seorang pemimpin negeri tak punya kemampuan dalam mempertahankan kesatuan, keutuhan dan stabilitas nasional negeri ini,” kata Muhtar Efendi dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).

Muhtar Efendi menuturkan, anggota TNI juga seperti tidak mempunyai taring dalam melawan KKB di Papua.


Bahkan, kata dia, sudah beberapa orang anggota TNI yang dibunuh oleh KKB. Namun sayangnya, Panglima TNI seakan tidak mempunyai kebaranian melawan KKB.

“Panglima TNI nya pun layu tak berduri terhadap musuh. Saat anak buahnya meregang nyawa dibantai separatis yang nyata-nyata makar. Dia tidak berani mengambil sikap,” ujarnya.

BACA : KKB Berulah di bulan Ramadhan, 2 Prajurit TNI Polri Gugur Saat Amankan Salat Tarawih Umat Muslim

Ia juga menyentil pemerintah yang hanya mengedepankan tindakan humanis. Padahal tindakan tersebut sama sekali tidak bisa diterima akal sehat.

“Sebutan KKB yang mereka sematkan agar lebih halus dan sopan. Agar lebih humanis, tak peduli keluarga aparat menangis saat jasad pulang tanpa nyawa,” tuturnya.

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Sabtu (25/3) malam, menyerang dan menembaki anggota TNI-Polri.

Saat itu, aparat keamanan itu sedang melakukan pengamanan terhadap warga yang sedang melaksanakan salat tarawih di Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan.

Akibat serangan tersebut tiga anggota terluka, dua orang di antaranya meninggal dunia.

“Dua orang di antaranya meninggal dunia,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, Sabtu (25/3/2023). (Firdausi/Pojoksatu)