POJOKSATU.id, JAKARTA— Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku gencar melakukan komunikasi dengan Menko Polhukam Mahfud MD.
Komunikasi tersebut terkait membahas perkembangan dugaan transaksi janggal sebesar Rp349 triliun di lingkungan lembaganya.
“Kita tetap kordinasi terus dengan pak Menko, membahas perkembangan transki itu,” kata Sri Mulyani usai melakukan rapat dengar Komisi XI DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2023).
Sri Mulyani memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pengembangan penyelidikan mengenai transaksi mencurigakan itu.
“Perlu diketahui kita masih melakukan pengembangan, dan itu semuanya sudah ditindaklanjuti kalau ada maksud dari unsur Kementerian Keuangan dan kita akan melakukan langkah-langkah tegas,” ujarnya.
Baca Juga :
Benny Curiga Mahfud MD Bongkar Transaksi Gelap Rp349 Triliun untuk Singkirkan Sri Mulyani
Sri Mulyani juga belum bisa memastikan apakah transaksi janggal sebesar Rp349 triliun tersebut merupakan Tindakan Pidana Pencucian Uang atau TPPU.
“Kalau ada transaksi tindak pidana kita akan menyampaikan,” tuturnya.
Sri Mulyani Buka Suara Soal Alphard
Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara soal Alphard dan mobil dinas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang masuk apron Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.
Ia mengakui Alphard itu mengangkut dirinya dan rombongannya. Ia mengklaim itu sudah sesuai aturan protokoler.
“Pertama, itu adalah protokol yang selama ini diberikan kepada saya dan kalau saya di Cengkareng biasanya memang sengaja ke kantor Bea Cukai untuk sekaligus menanyakan anak buah hari ini bagaimana,” kata Ani di DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (27/3).
Selain itu, Sri juga mengatakan kebiasaan itu dilakukan untuk mengetahui update kantor Bea Cukai setempat, termasuk apa saja barang tegahan yang diamankan di hari itu.
Ia juga menegaskan hal tersebut dilakukan sebagai kebiasaan sebagai pimpinan Kemenkeu.
“Bedanya yang lain tidak melakukan itu karena ada tempat sendiri. Kalau saya, karena Bea Cukai ada di bawah Kemenkeu jadi saya melakukan sekaligus merupakan kesempatan buat saya untuk diskusi, ngecek, ngobrol sama kepala kantor wilayahnya, mendengar apa-apa yang dilakukan,” kilah Sri Mulyani. (mufit/ikror/pojoksatu)