POJOKSATU.id, Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Marthinus, melakukan Reses di Daerah Pemilihan (Dapil) V wilayah Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu).
Marthinus mengatakan, masyarakat di daerah Kubar dan Mahulu tersebut sering kali mengeluh akan kurangnya alat pertanian. Mengingat, masyarakat di daerah tersebut bernotabene sebagai petani dan berkebun.
Menanggapi hal tersebut, Ia pun meminta agar pemerintah untuk mendukung berbagai kebutuhan masyarakat dalam sektor pertanian maupun perkebunan agar swasembada pangan dapat tercapai dan terealisasi di Kaltim.
“Kemarin kami Dapil V melakukan reses di Kubar dan Mahulu. Untuk bidang pertanian dan perkebunan ini, memang masyarakat di beberapa kecamatan yang berprofesi sebagai petani mengharapkan perhatian dan peran serta pemerintah dalam bidang pertanian dan perkebunan,” ungkapnya, belum lama ini.
Seharusnya, lanjut Marthinus, pemerintah bisa lebih memperhatikan para petani di Kubar dan Mahulu.
Salah satunya, memberi dukungan alat-alat pertanian seperti exapator, jonder, handtractor, mesin gilingan padi dan perontok padi.
“Jadi mereka minta adanya bantuan alat-alat pertanian untuk menunjang aktivitas mereka, seperti exapator, jonder, handtractor, mesin gilingan padi dan perontok padi,” jelasnya di Gedung B Komplek DPRD Provinsi Kaltim, jalan Teuku Umar, Kota Samarinda.
Selain itu, mereka juga memerlukan bantuan bibit unggul pertanian seperti jagung, lada, kopi dan karet.
Pasalnya, pemberian pupuk dapat meningkatkan kesuburan. Sehingga, kualitas dan produktivitas tanaman semakin meningkat.
Baca Juga: Kajati Kaltim Sambangi DPRD Kaltim, Perkuat Koordinasi dan Sinergitas
“Petani berharap pada pemerintah agar ada pembagian pupuk hayati cair bersubsidi setiap tahunnya, tetap berlanjut untuk membantu kelangkaan pupuk di Kubar. Petani juga minta alat penunjang pertanian seperti racun untuk membunuh dan membasmi hama yang menyerang tanaman,” pintanya.
Hal lainnya yang diperlukan yakni, adanya peremajaan dan perluasan perkebunan karet di daerah tersebut. Lalu, penyuluhan secara rutin juga diperlukan untuk petani di Kubar agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terus meningkat.
“Apalagi, harga karet disana terhitung sangat rendah. Makanya kami minta agar pemerintah bisa merespon semua permintaan dan keluhan mereka. Sehingga, hasil dan kualitas panen perkebunan di Kubar maupun Mahulu semakin meningkat,” terangnya. (*/pojoksatu)