POJOKSATU.id, BANDUNG – Guru Sabil Fadhilah membongkar kalau dirinya merupakan fans Ridwan Kamil. Bahkan pada Pilgub Jawa Barat 2018 lalu, Sabil menjadi salah satu relawan.
Pada Pilgub Jabar 2018 lalu, Guru Sabil Fadhilah menjadi relawan aktif yang ikut berjuang memenangkan Ridwan Kamil di Cirebon.
Sabil membongkar siapa dirinya usai kontroversi pemecatannya yang dikaitkan dengan gara-gara mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pada Pilgub 2018, Ridwan Kamil berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum. Keduanya meraih suara tertinggi Jabar dan Cirebon, salah satunya berkat dukungan aktif Sabil.
Bahkan Sabil sempat secara khusus bertemu dengan Ridwan Kamil di tahun 2016 atau dua tahun sebelum Pilgub Jabar 2018.
Terlihat Sabil berfoto dengan berjabat tangan saling meggenggam dengan Ridwan Kamil yang ketika itu tengah sosialisasi rencana dirinya maju dalam Pilgub Jabar 2018.
Sabil di akun Instagram, bahkan mengucapkan selamat atas kemenangan Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar 2018.
“Wilujeng Kang Emil @ridwankamil atas perolehan suara tertinggi quick count Pilkada Jabar,” ujar Sabil pada tanggal 27 Juni 2018, setelah Ridwan Kamil memenangkan Pilgub Jabar.
Terlihat dalam postingan tersebut, Sabil sangat senang dengan kemenangan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum.
Nama Sabil menjadi sorotan setelah ia tiba-tiba diberhentikan sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon pada 15 Maret 2023 kemarin.
Pemecetan Guru Sabil Fadhilah dikaitkan dengan kritiknya yang pedas kepada idolanya, Ridwan Kamil, terkait jaket kuning yang dikenakan saat Zoom Meeting dengan siswa SMP Negeri 3 Kota Tasikmalaya.
Sabil mengiritik Ridwan Kamil dengan menyebut kata “maneh” (bahasa Sunda, artinya kamu, namun asosiasinya merupakan panggilan kasar), terkait jaket kuning yang dikenakan.
Dalam pandangan Sabil, tidak seharusnya Ridwan Kamil mengenakan jaket kuning yang merupakan simbol warna Partai Golkar tempatnya kini bernaung sebagai Wakil Ketua DPP Partai Golkar.
Ridwan Kamil terusik dengan sebutan “maneh” kepada dirinya. Ia mempertanyakan balik ke Sabil.
Tak cukup disitu, Ridwan Kamil juga mengontak SMK Telkom tempat Sabil mengajar. Tak lama setelah itu, keluarlah surat pemberhentian terhadap Sabil sebagai guru SMK Telkom.
Pihak SMK Telkom belakangan mengungkapkan, Sabil sudah mendapat dua kali peringatan sebelumnya terkait dengan etika dan kedisiplinan sebagai guru.
Peringatan ketiga, berdasar peraturan SMK Telkom, dianggap sebagai pernyataan pengunduran diri.
“Kebetulan momentumnya berbarengan. Kami sebelumnya sudah membuat surat peringatan dua kali,” tutur Cahya Haryadi, Wakil Kepala Sekolah SMK Telkom Kota Cirebon. (arief/pojoksatu)