POJOKSATU.id, JAKARTA— Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi dua opsi atau solusi terkait permasalahan tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Dua opsi itu di antaranya merelokasi warga dari distrik Depo Plumpang atau memindahkan ke Pulau Reklamasi yang jauh dari pemukiman warga saat ini.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo mengatakan, tidak cukup hanya memberikan opsi, tanpa mengganti rugi kerugian korban, baik dari segi materil maupun non materil.
“Tidak hanya membrikan opsi harus ada pengantian materil dan non materil,” kata Sartono kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Politisi Partai Demokrat itu meminta pemerintah untuk lebih serius memperhatikan korban yang terkena dampak tragedi kebakaran tersebut.
“Timbulnya korban jiwa harus jadi perhatian pertamina dan pemerintah dengan serius,” tegasnya.
Sartono juga menyarankan Presiden Jokowi mengundang para ahli, pakar beserta akedemisi untuk mengkaji lebih dalam dua opsi usulannya itu, agar bisa menghasilkan win win solution bagi masyarakat maupun Pertamina.
“Kan harus dikaji terlebih dulu. Harus ada keputusan terbaik dikaji semaksimal mungkin baik dari tim ahli dan akademis sehingga menghasilkan solusi,” ujar dia.
Sartono berharap tragedi kebakaran tersebut dijadaikan bahan evaluasi dan pelajaran penting, sehingga tidak lagi terjadi kebakaran di Depo Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan kejadian ini menjadi evaluasi besar untuk pemerintah, semoga negara ini bisa semakin baik dalam pengelolaanya sehingga tak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan dan tragedi-tragedi semacam ini,” tutur dia. (mufit/pojoksatu)