Ini Isi Permohonan Maaf Dua Siswa SMK Serpong yang Bersikap Kasar Akibat Tak Diterima Ditegur Mainkan Saklar

Siswa SMK Pustek Serpong minta maaf pada gurunya (ist)

POJOKSATU.id, TANGSEL – Dua siswa SMK Pustek Serpong akhirnya minta maaf atas sikap tak pantas dengan melontarkan kata kasar yang viral di media sosial.

Siswa bernama Diaz Widiyanto terekam bersikap emosi sambil mengumpat kepada staf keamanan lantaran tak diterima ditegur akibat memainkan saklar listrik kelas.

Pihak sekolah akhirnya turun tangan dan menegur kedua siswa itu dengan membuat surat pernyataan tertulis dan video permohonan maaf.

Diaz Widiyanto dan Gema Pradita didampingi orangtua masing-masing untuk menyelesaikan masalah yang kadung viral itu.


“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada sekolah karena sudah mencemarkan nama baik sekolah SMK Pustek Serpong,” ujar Diaz dalam video klarifikasi seperti dikutip dari akun Instagram smk.pustek, Rabu (8/2/2023).

Dalam video klarifikasi berdurasi dua menit itu, Diaz didampingi ibunya. Sementara Gema yang pertama kali menyebarkan video viral tersebut didampingi oleh ayahnya.

“Saya orang tua dari dari DW siswa SMK Pustek Serpong, saya mohon maaf terlebih dengan guru-guru SMK Pustek atas kelalaian anak saya dan kurangnya selama ini di sekolah, saya mohon maaf. Semoga selanjutnya lebih baik lagi,” kata ibu Diaz.

Atas perbuatannya, keduanya berjanji tak akan mengulangi perbuatan tak terpuji tersebut. Kedua siswa itu merupakan murid kelas XI TKJ 1 dan XI TKJ 2 SMK Pustek Serpong.

Seperti diketahui, aksi tak terpuji itu bermula saat siswa itu ditegur lantaran memainkan saklar lampu di ruang kelas berkali-kali.

“Kronologi video siswa berkata kasar. Kejadian bermula saat jam istirahat sekolah pukul 15.11 WIB (07/02/2023), Satgas Keamanan sedang mengontrol ruangan, terlihat ada siswa memainkan saklar lampu di Ruang Kelas XI TKJ 1 berkali-kali, kemudian ditegur oleh satgas keamanan namun siswa tersebut tidak menghiraukan,” tulis keterangan kronologi yang dibagikan akun Instagram smk.pustek, Rabu (8/2/2023).

Diaz dan Gema sempat diperingatkan agar tak memainkan saklar kelas. Namun, peringatan itu dihiraukan dan malah bertindak yang menyulut emosi staf guru.

Berulang kali ditegur tetapi siswa tersebut terus memainkan lampu saklar. Karena ulahnya tidak sewajarnya, satgas keamanan mengajak berdialog ke ruang BP/BK tetapi siswa menolak, akhirnya satgas keamanan tersebut mengajak berdialog dengan orang tua siswa tetapi siswa tersebut tidak mau.

Kemudian siswa menanggapi secara temperamental dan sulit mengendalikan emosi,” terang kronologi SMK Pustek.

Atas perbuatannya, keduanya meminta maaf kepada salah seorang staf keamanan sekolah. Dilampirkan juga surat pernyataan bahwa keduanya menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.

“Pada hari Rabu, 8 Februari 2023 orangtua siswa yang bersangkutan telah memenuhi panggilan sekolah untuk datang dan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Siswa dan orang tua siswa telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada satgas keamanan dan begitu juga satgas keamanan telah menyampaikan permintaan maaf,” tutup keterangan yang dibagikan akun SMK Pustek. (Fandi/Pojoksatu)