Sandiaga Ungkap Perjanjian Tertulis Anies dan Prabowo Pakai Materai, Ini Respon Sudirman Said

Prabowo Subianto bersama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (ist)

POJOKSATU.id, JAKARTA — Sandiaga Uno menyebut perjanjian tertulis antara Anies dan Prabowo dilengkapi materai dan disimpan oleh dua petinggi Gerindra, Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad.

Menurut Sandi, perjanjian itu ditandatangani oleh dirinya, Anies, dan Prabowo sebelum pendaftaran Pilkada DKI Jakarta 2017.

Perjanjian itu dilengkapi materai dan disimpan oleh dua petinggi Gerindra, Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad.

“Kalau perjanjian itu kan pasti berlaku, berlaku, dan jika tidak diakhiri perjanjian itu akan terus berlangsung,” kata Sandi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1).


Sandi enggan membeberkan isi perjanjian tersebut. Menurutnya, akan lebih etis jika isi perjanjian itu dijelaskan oleh Dasco ataupun Fadli.

Baca Juga :

Ada Perjanjian Tertulis antara Anies dan Prabowo Soal Pilpres 2024, Ini Kata Sandiaga Uno

Dia juga tak ingin menginformasi apakah perjanjian itu berkaitan dengan kans Anies mencalonkan presiden.

Sandi tidak menjawab saat ditanya apakah Anies melanggar perjanjian dengan maju di Pilpres 2024.

Sandi hanya berkata dia masih berkomitmen menjalanlan isi perjanjian itu. Dia tak mau bicara apakah Prabowo dan Anies masih menjalankan perjanjian tersebut.

“Saya sih committed. Saya sampai saat ini karena saya tanda tangan, committed dan mungkin yang lain bisa ditanyakan,” ucap Sandi.

Sementara itu Sudirman Said, salah satu loyalis Anies Baswedan, mengakui ada perjanjian mengenai utang piutang.

“Perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi itu saya tahu,” katanya.

“Dan dalam perjanjian itu antara lain, kemudian ada juga perjanjian utang piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies. Karena waktu itu Pak Anies tidak punya uang ya,” ujar Sudirman.

Namun Sudirman menegaskan, perjanjian antara Anies Baswedan, Prabowo dan Sandiaga tersebut dianggap lunas.

“Tapi perjanjian dikatakan kalo pilkadanya menang utang-piutang selesai. Dan dianggap sebagai perjuangan bersama,” tegas Sudirman.

Menurut Sudirman, perjanjian tersebut sudah tidak berlaku karena Anies-Sandiaga memenangkan Pilgub DKI 2017. (ikror/pojoksatu)