POJOKSATU.id, JAKARTA— Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, buka suara terkait kesaksian Bharada E yang menyebut ada wanita cantik menangis di rumah Sambo dan juga sosok pria Elben.
Diketahui, kesaksian Bharada E yang dianggap berbohong oleh kubu Sambo adalah soal Bharada Eliezer melihat wanita cantik menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo.
Membela kliennya, Ronny Talapessy memberi sedikit bocoran yang berhubungan dengan sosok perempuan yang dilihat kliennya keluar dari rumah Ferdy Sambo pada Juni 2022 tersebut.
Ronny belum bisa mengungkap identitas wanita tersebut, termasuk soal pakaian yang dikenakan saat menangis di rumah pribadi Sambo di Jalan Bangka, Jaksel.
Namun dia merinci ciri-ciri fisik dari wanita tersebut, yakni memiliki rambut pendek.
Baca Juga :
Betapa Kagetnya Hakim Wahyu Barang Berharga Putri Candrawathi Sering Dipakai Joshua
“Yang pasti dia rambutnya pendek,” kata Ronny di PN Jaksel, Senin (5/12/2022).
Selain memiliki rambut yang pendek, Ronny menyebut wanita tersebut juga memiliki warna kulit sawo matang.
“Kulitnya sawo matang,” singkatnya.
Sebelumnya, Ronny juga mengatakan bahwa Bharada Eliezer memberikan keterangan jujur soal perempuan menangis di rumah Sambo ini.
“Mengenai perempuan yang menangis tersebut, Bharada E sudah memberikan kesaksian yang sebenar-sebenarnya. Yang menarik ada nama Elben yang kita sudah tanyakan kepada petugas swab yang menjadi saksi bahwa benar ada nama Elben dalam list PCR,” ujar Ronny, Sabtu (3/12).
Ronny membeberkan sedikit tentang sosok Elben yang disebut-sebut dalam kesaksian Bharada E ini.
Dia mengatakan Elben sering menemani sosok perempuan yang menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo itu.
“Elben ini yang aktif menemani perempuan tersebut,” kata Ronny.
Baca Juga :
Kamaruddin Ungkap Dendam Ferdy Sambo ke Joshua Gara-gara 2 Wanita Cantik Ini
Meski demikian, dia belum mau menjelaskan secara rinci terkait pria yang bernama Elben ini. Dia mengatakan akan memberikan kejutan kecil saat persidangan selanjutnya.
Ronny menambahkan, kesaksian Bharada E dalam sidang itu juga sudah disampaikan kepada pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Maka itu, kata dia, jika Bharada E berbohong, maka status Justice Collaboratornya akan dicabut.
“Nanti satu-satu kita bikin kejutan. Yang pasti hal ini sudah disampaikan Bharada E ke LPSK juga. Jadi, dia mempertaruhkan juga status JC nya. Kalau dia bohong status JC nya akan dicabut,” tutur Ronny.
Diketahui, saat memberikan kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Bharada E menyampaikan saat di rumah Sambo di Jalan Bangka terdapat momen peristiwa ada perempuan menangis.
Perempuan itu muncul dari dalam rumah di Jalan Bangka tersebut. Paparan Bharada E itu saat majelis hakim bertanya terkait peristiwa yang membuat Putri Candrawathi dan Sambo mengalami pertengkaran dalam rumah tangganya.
“Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran PC dengan FS?,” tanya hakim.
Eliezer pun menjelaskan kejadian pada Juli 2022. Saat itu, ia naik piket bersama almarhum Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
“Bulan Juli saya agak lupa tanggalnya. Saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum. Padahal, almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling,” ujarnya.
“Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil,” lanjutnya.
Saat itu, diduga Putri dan Sambo sedang cekcok. Putri sempat keluar bersama dirinya, Brigadir J, dan Mathius.
Mereka ketika berkendara dengan dua mobil. Lalu, Richard menceritakan setibanya Sambo di rumah Bangka pun juga turut dalam kondisi marah.
Tapi, Sambo langsung masuk ke dalam rumah. Selanjutnya, Yosua pun mengatakan, dengan menghimbau Bharada E akan ada teman Sambo yang datang ke rumah tersebut. Kendati, Richard tak mengetahui kedatangan teman Sambo.
“Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Elben yang datang rekannya bapak,” jelas Bharada Richard Eliezer. (ikror/pojoksatu)