Tragedi Kanjuruhan Dinilai Mirip Aksi 411,  PA 212 Soroti Anggaran Gas Air yang Capai Triliunan

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin

POJOKSATU.id, JAKARTA- Wasekjen PA 212, Novel Bamukmun menyoroti anggaran penggunaan gas air mata. Anggaran gas mata yang kerap digunakan Polri mestinya harus diudit oleh KPK.

Pasalnya, selain penggunaan gas air mata itu kadang tak sesuai SOP, anggaran gas air mata itu memang rawan disalahgunakan.

Apalagi, kata murid Novel, pasca tragedi berdarah di Kanjuruhan itu, viral di media sosial total anggaran Polri untuk gas air mata 2014-2022 mencapai 1 triliun.

“Dengan kejadian Kanjuruhan Malang, anggaran gas air mata musti diaudit,” kata Novel kepada pojoksatu id, Senin (3/10/2022).


Murid Habib Rizieq Shihab ini juga menyinggung tragedi aksi 411 2016 silam, kala memprotes kasus penistaan agama Ahok.

Saat itu massa juga ditembaki gas air mata, sampai ratusan orang dilarikan ke rumah sakit, termasuk Almarhum Syekh Ali Jabir dan Almarhum KH Arifin Ilham serta para Habaib dan ulama lainnya.

BACA : Usai Tragedi Berdarah, Pemain dan Pelatih Arema Bersimpuh di Stadion Kanjuruhan

“Ketika kejadian 411 seingat saya kalau tidak salah kami sdh melaporkan ke Komnas HAM dan juga Kompolnas ketika itu namun tidak pernah ada hasilnya,” ujarnya,” ujarnya.

Kerena itu, Novel menilai tragedi yang terjadi Kanjuruhan Malang sangatlah paling biadab dan seperti pembantaian ala PKI.

“Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan nyawa jelas ulah polisi yang sangat biadab ala PKI gaya baru,” tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan melakukan investigasi penuh atas tragedi Kanjuruhan Malang.

Termasuk penggunaan gas air mata dalam stadion Kanjuruhan Malang. Siapa penembak gas air mata dalam stadion dan pemberi perintah di Kanjuruhan pun akan dicari untuk diperiksa secara intensif.

“Kami akan mendalami SOP dan tahapan-tahapan yang dilakukan tim pengamanan pertandingan,” ujar Listyo. (firdausi/pojoksatu)