Ferdy Sambo Tembak Brigadir Joshua 3 Kali, Sudah Tewas Ditembak Lagi : Kamu Tega Sekali Sama Saya

Adegan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat
Adegan Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawati saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat.

POJOKSATU.id, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni memberikan pernyataan mengejutkan. Ia menyebut Ferdy Sambo tembak Brigadir Joshua 3 kali. Bahkan, Joshua yang sudah meninggal, masih tetap ditembak.

Hal itu dikatakan Ahmad Sahroni saat menjadi tamu podcast Deddy Corbuzier.

Ahmad Sahroni mengatakan Ferdy Sambo telah mengakui menembak Brigadir Joshua hingga tewas.

“Atas pengakuan yang bersangkutan akhirnya dia (Sambo) mengakui bahwa dia yang nembak,” ucap Sahroni, dikutip Pojoksatu.id dari kalan YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu (31/8).


Sahroni menyebut bahwa Ferdy Sambo tembak Brigadir Joshua dari belakang.

“Ya, mungkin tiga kali (nembak) dari belakang,” ucap Sahroni.

BACA : Drama Ferdy Sambo Tenggelamkan Dugaan Korupsi Rp104 Triliun Duta Palma Group

Setelah Brigadir Joshua terkapar bersimbah darah, Ferdy Sambo lalu menyuruh ajudannya untuk menembak lagi. Saat itu, Joshua sudah meninggal.

“Mati dulu, ditembak. Ditembak lagi, disuruh si ajudannya. Ajudan yang pertama (Brigadir RR) nolak, ajudan yang kedua (Bharada E),” tutur Ahmad Sahroni.

Deddy Corbuzier memotong omongan Sahroni untuk memastikan kronologi penembakan.

“Tunggu-tunggu, jadi Brigadir J ini udah ditembak dulu, udah mati ditembak sama Sambo, nah yang nembak Sambo? Sebelum Sambo nembak apakah Sambo menyuruh ajudannya menembak dia?,” tanya Deddy Corbuzier lagi.

“Nah, itu yang diceritakan di perkara bahwa dia (Sambo) nembak duluan, baru setelahnya disuruh ke ajudannya. Ditambah supaya meyakini biar mati sekalian. Padahal udah mati, udah bersimbah darah lah,” tukas Ahmad Sahroni.

BACA : Teman Dekat Jawab Isu LGBT Ferdy Sambo, Sepertinya Memang Ada Kelainan

Disebutkan bahwa Bharada Eeliezer terpaksa menembak Brigadir Joshua setelah Bripka RR atau Ricky Rizal menolak perintah menembak dari Ferdy Sambo.

Sahroni berharap agar Bharada Eeliezer bisa bebas dari jeratan hukum karena dia melakukan penembakan atas perintah atasan.

“Sebenarnya kalau jadi ajudan, namanya perintah pimpinan enggak bisa nolak. Makanya saya berharap si Bharada E menjadi orang yang bebas dari aturan yang ada di kepolisian,” tandas Ahmad Sahroni.

Alasan Ferdy Sambo Tembak Brigadir Joshua

Pernyataan Ahmad Sahroni berbeda dengan adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir Joshua, Selasa (30/8) kemarin.

Berdasarkan video grafis yang dirilis kepolisian, Ferdy Sambo diketahui sempat meluapkan amarah kepada Brigadir Joshua sebelum penembakan.

Peristiwa itu bermula saat keempat tersangka yakni Ferdy Sambo, Bharadar Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Makruf berkumpul di dalam rumah dinas dekat meja makan.

Mereka berhadapan dengan Brigadir Joshua yang sebelumnya juga diperintahkan untuk masuk oleh Ferdy Sambo.

BACA : Selain Ferdy Sambo, Ini Deretan Delapan Jenderal Alumni Akpol 94 Batalyon Tunggal Panaluan

Pada momen tersebut, Sambo mengatakan beberapa hal kepada Brigadir Joshua.

“Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya,” kata Sambo kepada Brigadir Joshua.

Tak lama berselang, Sambo memerintahkan Bharada Eliezer untuk menembak menembak Brigadir Joshua.

“Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” teriak Sambo ke Bharada Eliezer.

Bharada Eliezer kemudian menembak Brigadir Joshua sebanyak 3 hingga 4 kali. Ferdy Sambo juga menembak ke arah Brigadir Joshua setelah korban terkapar di lantai. (rifky/pojoksatu)