Fakta Baru Baku Tembak Ajudan Ferdy Sambo Bikin Purnawirawan Jenderal Bintang 2 Kesal Banget

Ketua RT 005 RW 01 Komplek perumahan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Mayjen (Purn) Pol Seno Sukarto. Foto JPNN

POJOKSATU.id, JAKARTA – Fakta baru baku tembak ajudan Ferdy Sambo di kediamannya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, diungkap Ketua RT RT 005 RW 01.

Ketua RT di komplek rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo itu adalah Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto.

Kepada wartawan, Seno mengaku kesal karena sebagai Ketua RT dirinya sama sekali tidak dilibatkan oleh kepolisian.

Bahkan, sejak kejadian pada Jumat (8/7/2022) lalu, Seno sama sekali tidak pernah ditemui oleh polisi.


“Sampai sekarang saya tidak bertemu (polisi). Terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa? Maaf saja, saya ini jenderal lho meskipun RT,” ucap Seno Rabu (13/7/2022).

Seno juga mengaku tersinggung dengan tindakan polisi yang seenaknya di komplek perumahan yang ia pimpin itu.

BACA: Kejanggalan Baru Baku Tembak Ajudan Ferdy Sambo, Bharada kok Pegang Senjata, Padahal Aturannya Nggak Boleh

“Saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali tidak ada laporan soal ini. Merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT?” kecam Seno.

Ia berujar, dirinya memang tidak mengetahui atau mendengar suara tembakan saat peristiwa yang disebut dipicu pelecehan seksual Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo, Putry Chandrawati itu.

Namun dari pengakuan, warga memang mendengar ada suara letusan yang dikira warga suara petasan.

“Kejadian pada hari Jumat itu memang tidak jadi perhatian saya, karena suaranya itu seperti petasan, sedangkan pada saat itu kan menjelang Idul Adha,” bebernya.

Alumnus Akpol angkatan ke-9 Rajawali itu menyatakan bahwa membunyikan petasan jelang hari raya atau pergantian tahun memang selalu dilakukan.

BACA: Beredar Kabar Irjen Ferdy Sambo akan Dicopot Diganti Brigjen Hendro Pandowo, ST Kapolri Menyusul

“Di sini menjelang Idul Adha dan tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api. Saya beli kembang api, saya letuskan di lapangan itu supaya ramai,” terangnya.

Seno juga tak habis pikir dengan tindakan polisi yang langsung mengganti semua dekoder CCTV komplek sehari setelah kejadian atau pada Sabtu (9/7/2022).

Itupun dilakukan polisi juga tanpa sepengetahuannya sama sekali.

“(Polisi) Yang datang enggak pakai seragam. Saya tersinggung juga. Terang-terangan saja saya. Enggak ada laporan, memerintahkan satpam seenaknya tanpa ada laporan ke RT,” kecamnya lagi.

Seno berujar, ada sejumlah CCTV yang dipasang di komplek tersebut dan semua bisa dipantau dari pos satpam.

BACA: Putry Chandrawati dan Isu Liar Bersama ‘Hilangnya’ Bharada E dan Irjen Ferdy Sambo

Akan tetapi, ia baru mengetahui penggantian semua dekoder CCTV itu saat berita baku tembak ajudan Ferdy Sambo itu mencuat pada Senin (11/7/2022).

“Pusat CCTV di pos satpam semua. Yang ganti dari mereka (polisi), saya tahunya hari Senin,” pungkas Seno. (jpnn/ruh/pojoksatu)