POJOKSATU.id, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak akan mengusung kandidat dari luar.
Dengan demikian, kandidat capres yang akan diusung KIB itu hanya akan berasal dari tiga partai.
Yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pasalnya, ketiga partai tersebut juga memiliki kader yang mumpuni untuk disorong sebagai capres 2024.
“Golkar, PPP dan PAN punya kader sendiri. Kemarin Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) juga menyampaikan bahwa di PAN ada Pak Zul, di PPP ada Pak Suharso (Ketum PPP Suharso Monoarfa),” ungkap Airlangga, Rabu (8/6/2022).
Akan tetapi, untuk siapa yang akan dijagokan dari ketiga parpol, akan dikembalikan sesuai dengan proses di internal masing-masing parpol di KIB.
“Jadi saya pikir itu sudah jelas, karena masing-masing kan punya pasar dan lembaga sendiri-sendiri,” sambung Airlangga.
Ia mengakui, memang pernah ada kader yang diusung partai lain tapi tidak diusung partainya sendiri.
Namun, hal itu hanya berlaku untuk calon wakil presiden.
Saat itu, kader Golkar Jusuf Kalla diusung Demokrat untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres 2004.
Menurut Airlangga, SBY-Jusuf Kalla saat itu memang tergatung dari capresnya SBY.
Ketua Umum Demokrat saat itu meminang Jusuf Kalla untuk mendampinginya di Pilpres 2004.
“Ya, itu kan tergantung dari presidennya. Waktu itu Pak Presidennya Pak SBY memilih Pak Jusuf Kalla,” kata Airlangga.
Akan tetapi, Airlangga menegaskan, kondisi tersebut tidak berlaku bagi KIB yang sepakat mengusung sosok dari internal anggota koalisi.
Airlangga bahkan secara terang-terangan bahwa KIB tidak akan mengusung Ganjar Pranowo.
“Ganjar kan bukan dari tiga partai ini, jadi itu sudah jelas. KTA (Kartu Tanda Anggota)-nya kan bukan dari Golkar, bukan dari PPP, bukan dari PAN. Jadi saya pikir itu sudah jelas,” tegas Airlangga. (*/ruh/pojoksatu)