POJOKSATU.id, JAKARTA— Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menguat jadi salah satu kandidat kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kaltim. Begini tanggapan Kang Emil.
Ridwan Kamil atau Kang Emil menjadi satu di antara 4 kandidat yang diproyeksikan menjadi Kepala Otorita IKN baru di Penajam Paser Utara.
Munculnya nama Kang Emil dikaitkan dengan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang ingin kepala badan otorita Ibu Kota Negara (IKN) dipimpin seorang arsitek yang memiliki pengalaman menjadi kepala daerah.
Merespons hal itu, Gubernur Jabar mengaku tidak ingin membahas hal yang belum jelas. Sebab, dirinya tidak ingin mendahului Pemerintah Pusat.
“Belum sinyal-sinyal. Jadi saya tidak bisa membahas yang belum pasti. Nanti panjang lebar ternyata keliru, kan malu sendiri. Tapi intinya kita tunggu saja,” katanya, Selasa (25/1).
Kang Emil menambahkan, kepala daerah atau pun mantan kepala daerah yang memiliki latar belakang arsitekur tak hanya dirinya saja. Ada beberapa kepala daerah dan mantan kepala daerah yang berlatarbelakang arsitek.
Ada Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Walikota Makassar Danny Pomanto, mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
“Kalau kepala daerah yang arsitek itu ada empat yang saya tahu. Gubernur Aceh (Nova Iriansyah), Tri Rismaharini, Pak Danny, dan ke empatnya saya,” lanjutnya.
Kang Emil meminta seluruh pihak turut mendoakan kelancaran pembangunan IKN baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Siapa pun yang terbaik dan negara butuhkan dalam membangun Ibu Kota baru, saya kira harus kita doakan yang terbaik,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Mahyudin menyebutkan banyak putra daerah Kalimantan yang layak menjadi kepala badan otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Hal ini disampaikan oleh Mahyudin di kediaman dinasnya di Kuningan, Jakarta Selatan saat acara pertemuan Kaukus Kalimantan yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, Senin (24/1).
“Saya ingin sampaikan orang Kalimantan itu banyak yang pintar-pintar. Banyak memunculkan rumor nama (kepala otorita IKN, red). Cuma kok tidak ada nama orang Kalimantan, itu bikin saya sedih,” kata Mahyudin.
Dia juga menyinggung nama-nama yang banyak bermunculan menjadi kandidat kepala badan otorita IKN Nusantara saat ini. (ral/rmol/pojoksatu)