Ini Peringatan, BOR Isolasi Pasien Covid-19 Naik Lagi!

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. Foto Satgas Covid-19

POJOKSATU.id, JAKARTA – Sejumlah provinsi mencatatkan adanya kenaikan keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi di rumah sakit rujukan.

Di antaranya Nusa Tenggara Timur naik dari 8,97 persen per 7 Desember menjadi 10,31 persen sehari setelahnya.

Kalimantan Tengah dari 1,51 persen per 5 Desember naik menjadi 2,14 persen per 8 Desember.

Gorontalo dari 0 persen pada 5 Desember naik menjadi 1,11 persen per 8 Desember dan Papua dari 10,65 persen jadi 11,26 persen pada periode yang sama.


Kemudian Aceh dari 3,62 persen per 3 Desember naik menjadi 7,61 persen per 8 Desember.

Dan Jawa Tengah dari 2,02 persen per 5 Desember naik menjadi 2,38 persen per 8 Desember.

Karena itu, pemerintah daerah diminta meningkatkan waspada dan upaya pencegahan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito juga mengungkap, adanya penurunan kinerja posko Covid-19 di tingkat desa/kelurahan dalam sembilan pekan terakhir.

Laporan tertinggi tercatat pada 3 Oktober 2021, yaitu sejumlah 5,5 juta. Sedangkan minggu ini, masuk 3 juta laporan.

“Harus menjadi perhatian pada 17 provinsi yang sudah dua minggu tidak melaporkan pembentukan posko,” kata Wiku, Kamis (9/12).

Wiku memerinci 17 provinsi tersebut, yakni Bali, Banten, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Riau.

Kemudian Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

“Oleh sebab itu, pemerintah daerah diminta untuk memperbaiki keadaan di daerahnya selambat-lambatnya minggu depan,” ungkap Wiku.

Dia juga mengharapkan masyarakat terus mempertahankan disiplin protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, melakukan mobilitas dengan aman pada saat diperlukan, serta ikut dalam program vaksinasi.

“Penting untuk diingat pemerintah telah mempelajari dampak kenaikan kasus dari lonjakan kasus pertama dan kedua pascalibur panjang, maka dari itu akan mengambil semua langkah antisipatif sejak dini,” pungkas Wiku.

(Yayu Lutfiah/PojokSatu.id/FJPP)