POJOKSATU.id, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa langsung berang dan mengatakan tidak akan tinggal diam dengan aksi anggota TNI AD yang memukul Polwan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Diketahui seorang Polwan Polda Kalteng dipukuli prajurit TNI di sebuah kafe dan rekaman peristiwa itu pun viral di media sosial.
Prajurit TNI AD yang diduga melakukan pemukulan berasal dari Yonif Raider 631/Antang, Kalteng.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara soal pemukulan yang diduga dilakukan anggota TNI AD tersebut.
Jenderal Andika Perkasa menegaskan bakal memberi sanksi jika prajurit TNI AD itu terbukti melanggar aturan.
“Saya akan proses hukum,” ucap Jenderal Andika.
Jenderal Andika mengatakan baru mendapat informasi tersebut. Jenderal Andika menegaskan proses hukum segera dilakukan.
“Segera,” ucap Jenderal Andika.
Sementara itu, Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Yudianto Putrajaya buka suara soal pemukulan tersebut.
“Cerita sebenarnya itu kan sudah terjadi. Yang beredar itu kan dilebih-lebihkan. Sebenarnya tidak seperti itu,” ujar Brigjen Yudianto kepada wartawan, Selasa (7/12/2021).
“Itu kan kesalahpahaman. Anak-anak itu di kafe. Intinya sudah diselesaikan, saya dan Kapolda sudah menyelesaikan. Sudah damai,” sambungnya.
Meskipun pelaku dengan korban sudah berdamai, penyelidikan oleh POM TNI tetap dilakukan. Proses hukum tetap dilaksanakan untuk menuntaskan kasus pemukulan tersebut.
“Saya tegaskan itu walaupun sudah selesai secara damai, tetep saya ke dalam itu melakukan proses hukum, penyelidikan melalui POM,” kata Brigjen TNI Yudianto
Proses hukum dilakukan untuk menciptakan efek jera bagi anggota yang lain. Brigjen TNI Yudianto akan tegas menyatakan yang benar dan yang salah.
“Sehingga ada efek deterrent (menakuti), efek jera bagi anggota lain. Tetap saya sebagai Danrem menyatakan benar yang benar, salah yang salah,” ujarnya.
Berita sebelumnya, kasus pemukulan terhadap polwan personel Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) bernama Bripda TNS oleh prajurit personel Batalyon Raider 631 Antang viral di media sosial (medsos).
Polda Kalteng mengungkap kondisi terkini Bripda TNS usai kasus pemukulan yang telah diselesaikan secara damai tersebut.
“Bripda Tazkia sehat, nggak apa-apa. Memar saja di tangan dan kepala,” ujar Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Eko Saputro saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/12/2021).
Kombes Eko memastikan Bripda Tazkia dalam kondisi sehat. Bahkan, Eko menyebut Tazkia sudah bertugas kembali seperti biasa.
“Dalam kondisi sehat dan sudah berdinas kembali,” ucapnya.
Kasus ini sendiri masih ramai diperbincangkan di medsos. Muncul pula tagar #SavePolwan sebagai bentuk dukungan terhadap Bripda TNS agar kasus ini diusut secara tuntas dan diproses hukum. (ral/int/pojoksatu)