Sebut Berita Tempo Jurnalisme Ludah, Henry Subaikto Belum Move On?

Prof Henry Subiakto. Twitter/@henrysubiakto

POJOKSATU.id – Prof Henry Subiakto melabeli berita Tempo sebagai jurnalisme ludah lantaran memuat berita dari ucapan Rocky Gerung.

Henry menganggap berita Tempo.co berjudul “Rocky Gerung Sebut Pidato Jokowi Soal Deforestasi Tak Punya Basis Data” merupakan jurnalisme ludah.

BACA: Parah! Prof Henry Subiakto Labeli Berita Tempo Jurnalisme Ludah

Stah Ahli Menkominfo itu menganggap berita tersebut merupakan jurnalisme ludah karena hanya didasarkan pada bayangan yang ada di otak Rocky Gerung.


“Berita Tempo ini namanya jurnalisme ludah, buat berita tentang fakta hanya berdasar ludah atau omongan orang, yang tidak datang dan tidak ada di tempat kejadian,” kata Henry, melalui akun twitternya @henrysubiakto pada Sabtu (13/11/2021).

Henry mengatakan jurnalisme ludah didasarkan pada bayangan yang ada di otak pemilik ludah (narasumber).

“Bukan berdasar realitas sosiologis dari pelaku-pelaku yang diberitakan yang ada di sana,” kata Henri.

Menurut Henry, jurnalisme berkualitas itu bukan berita yang bersumber dari pandangan subjektif narasumber.

“Jurnalisme itu berkualitas jika mampu menampilkan realitas sosiologis, yaitu laporan langsung atau informasi dari pelaku-pelaku yang hadir dalam peristiwa,” katanya.

“Bukan berdasar pandangan otak subjektif seseorang yang disebut sebagai pengamat, pejabat, atau apapun yang tidak hadir dalam peristiwa yang diberitakan,” jelas Henry.

Warganet menduga kritikan Henry atas berita Tempo yang menjadikan Rocky Gerung sebagai narasumber merupakan dendam lama.

Henry diduga belum move on setelah berseteru dengan Rocky Gerung di stasiun tvOne pada 2020 lalu.

Saat itu, Rocky Gerung terlibat perdebatan panas dengan Henri Subiakto dalam program acara Dua Sisi tvOne.

Keduanya berdebat terkait dana yang digelontorkan Kemkominfo kepada influencer sebesar Rp10,83 miliar.

Saat itu, Henri mengejek Rocky Gerung. Ia menyebut Rocky Gerung selalu berimajinas berdasarkan teori yang sudah tidak laku di kampus.

“Supaya orang seperti Rocky ini tahu fakta, karena dia hanya bicara secara imajinasi dan pakai teori yang kadang-kadang di kampus saya sudah ketinggalan zaman. Saya guru besar Universitas Airlangga,” ucap Henri saat itu.

“Mudah-mudahan otakmu besar juga,” balas Rocky Gerung sambil tersenyum.

“Ya, minimal saya professor benaran, kalau Anda belum tentu,” jawab Henri.

Rocky Gerung lantas menanyakan jabatan Henry di Kemkominfo.

Henri kemudian menjawab bahwa dia staf ahli Menkominfo Bidang Hukum.

Rocky Gerung lantas menyindir Henri Subiakto sebagai petugas humas.

“Staf ahli bidang hukum, bukan petugas humas ya?,” sindir Rocky Gerung.

Tak mau kalah, Henri membalas sindiran Rocky Gerung dengan mempertanyakan jabatan mantan dosen UI itu.

“Terus kenapa? Sekarang jabatanmu apa? Saya staf ahli bidang hukum, dulu saya staf ahli bidang komunikasi,” kata Henry Subiakto. (one/pojoksatu)