POJOKSATU.id, JAKARTA – Angka kasus Covid-19 di Indonesia saat ini yang terus menurun, harus membuat semua pihak bekerjasama untuk mempertahankannya.
Sekaligus untuk menghindari gelombang ketiga yang saat ini tengah dialami sejumlah negra di dunia.
Berkaca pada pengalaman, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi setelah masa libur panjang.
Karena itu, pemerintah saat ini tengah menyusung strategi pencegahan melalui lintas kementerian/lembaga.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, strategi tersebut diharapkan menjadi dasar kebijakan yang efektif dan inklusif dengan menekankan sejumlah prinsip-prinsip.
Di antaranya adalah relaksasi aktivitas diikuti dengan kontrol lapangan yang ketat.
“Juga meningkatkan angka vaksinasi bagi lansia terutama di daerah aglomerasi dan pusat pertumbuhan ekonomi serta percepatan program vaksinasi untuk anak,” jelasnya.
Sampai dengan 18 Oktober 2021, vaksinasi dosis pertama di Indonesia sudah mencapai 52,07 persen penduduk.
Sedangkan penerima vaksin dosis kedua sudah mencapai 30,48 persen.
Sementara lansia penerima dosis pertama sebanyak 35,52 persen dengan 22,41 persen dosis kedua.
Untuk vaksin anak 12-17 tahun, dosis pertama mencapai 14,57 persen dan 10,99 persen di antaranya sudah mendapat vaksinasi dosis kedua.
Prinsip selanjutnya, melakukan penyaringan berlapis dari wisatawan internasional dan pengawasan kegiatan dan edukasi masyarakat oleh pemerintah daerah tentang protokol kesehatan.
Pemerintah juga tengah menjajaki pengobatan Covid-19 potensial dengan menggandeng produsen asing untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
“Seperti molnupiravir dari Merck dan antivirus AT527 dari Roche dan Atea Pharmaceutical,” ungkapnya.
Karena itu, Prof Wiku menyampaikan, kebijakan PPKM pun masih akan terus dilakukan.
“Karena terbukti efektif menekan kasus, termasuk untuk mengantisipasi periode libur Natal dan Tahun Baru,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat tetap mematuhi aturan dan kebijakan yang dibuat pemerintah.
“Sedangkan pemerintah daerah agar memantau dan mengontrol mobilitas warganya sehingga peningkatan kasus dapat dicegah,” tandasnya.