POJOKSATU.id, JAKARTA – Pengamat politik Emrus Sihombing menyebut doa yang dicuitkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Twitter kental dengan pencitraan.
“Saya bisa pastikan itu doa punya kental nuansa, pencitraan politis semata,” kata Emrus kepada PojokSatu.id di Jakarta, Jumat (30/7/2021).
Menurut dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) itu, sejatinya doa tidak diumbar-umbar melalui media sosial karena langsung berhubungan dengan Tuhan.
“Siapa saja boleh menyampaikan doa dan harapannya, alangkah baiknya itu disampaikan di ruang privat sebagai bentuk hubungan dia dengan Tuhan,” ucapnya.
Emrus mengatakan, di saat situasi krisis seperti ini, yang dibutuhkan bukan kritik.
Tetapi, aksi nyata membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19.
“Pak SBY harusnya paham, yang dibutuhkan itu adalah aksi nyata,” ujarnya.
Bukan malah sebaliknya, dengan menyampaikan pernyataan politis yang dapat membuat gaduh di tengah publik.
“Jangan malah sibuk menyampaikan pernyataan yang sangat politis yang justru berdampak tidak baik, bahkan ketika itu disampaikan sebagai sebuah doa,” tandasnya.