POJOKSATU.id, JAKARTA – Riyanto adalah martir yang mengorbankan nyawanya sendiri demi keselamatan nyawa jemaah Gereja Eben Haezer, Kota Mojokerto.
Anggota Banser itu tidak rela para jemaah yang usai melaksanakan misa malam Natal menjadi korban.
Pemuda asal Prajuritkulon itu pun memilih mengambil tas berisi bom, membawanya, dan hendak dibuang ke selokan.
Tapi nahas, bom itu lebih dulu meledak di pelukannya.
Mencari rumah Riyanto pun tak sulit. Di gapura jalan yang menujur rumahnya tertulis ‘Jalan Riyanto’.
Rumah bercat merah muda itu tampak tak berbeda. Kecuali motor vespa dan becak yang terparkir di pekarangan rumah.
BACA: Saksi Hidup Bom Gereja Eben Haezer di Malam Natal, Banser Riyanto Teriak “Tiaraaaap!”
Di rumah itulah, 20 tahun silam, sang martir, Riyanto, disemayamkan.
Riyanto menjadi martir setelah menyelamatan Gereja Eben Haezer pada 24 Desember 2000 silam.
Ledakam bom yang menewaskan pemuda 25 tahun itu, juga didengar Sukarmin, tak lain adalah ayah Riyanto.