Kasus Yodi Prabowo, Neta IPW Terheran-heran: 37 Tahun Belajar Kriminologi Baru Kali Ini Bunuh Diri 4 Tusukan

Ketua Presidium IPW Neta S Pane

POJOKSATU.id, JAKARTA – Kesimpulan polisi yang menyebut editor Metro TV Yodi Prabowo bunuh diri adalah kesimpulan yang terburu-buru.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, dihubungi PojokSatu.id, Selasa (28/7/2020).

“Terlalu terburu buru menyimpulkan,” ujarnya.

Ulasan Neta itu didasari pada fakta adanya empat tusukan senjata tajam di tubuh Yodi.


Sebab, dirinya tak sekalipun pernah mendengar ada kasus bunuh diri dengan menusukkan senjata tajam pada tubuh sendiri lebih dari satu kali.

“Saya tidak pernah mendengar atau menemukan kasus tentang adanya orang yang bunuh diri dengan empat tusukan di tubuhnya,” bebernya.

Menurut Neta, orang melakukan aksi bunuh diri selalu mengambil langkah cepat untuk menghabisi nyawanya.

Seperti memilih dengan cara melompat dari gedung tinggi atau mengikat lehernya untuk gantung diri.

Bahkan, sejak puluhan tahun dirinya belajar dan menggeluti dunia krimonologi, tak sekalipun mendapati kasus bunuh diri seperti kesimpulan polisi dalam kasus Yodi Prabowo.

“Selama belajar kriminologi dan mencermati dinamika kejahatan maupun dinamika kinerja kepolisian, sejak tahun 1983 atau selama 37 tahun, belum pernah saya temukan kasus bunuh diri seperti ini,” bebernya.

Di sisi lain, publik diyakininya memiliki penilaian yang serupa.