Kriminolog Terheran-heran Polisi sebut Editor Metro TV Bunuh Diri: Kok Gak Sesuai?

Konferinsi pers Polda Metro Jaya yang menyimpulkan bahwa editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal karena bunuh diri

POJOKSATU.id, JAKARTA – Misteri kematian editor Metro TV, Yogi Prabowo, terjawab sudah. Yogi dinyatakan meninggal akibat bunuh diri.

Hal itu berdasarkan temuan barang bukti dan olah TKP di lokasi penemuan jenazah Yodi.

Yodi Prabowo meninggal akibat 4 luka tikaman.

Tiga kali tikaman dangkal 2 sentimeter dan 1 kali tikaman menembus paru-paru.


Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Arthur Josias Simon Runturambi menilai, kesimpulan kepolisian bahwa Yodi Prabowo meninggal karena bunuh diri jelas membuat masyarakat bertanya-tanya.

Pasalnya, temuan awal polisi menyebut bahwa tusukan di dada dan di leher Yogi Prabowo diduga mengarah kepada tindak kejahatan pembunuhan.

“Apa yang dirilis terakhir agak berbeda dengan opini yang berkembang selama ini. Kok gak sesuai?” kata Simon saat dihubungi PojokSatu.id, Minggu (26/7/2020).

Kesimpulan polisi yang menyebut Yodi bunuh diri, kata Simon, itu harus dijelaskan secara detil.

Apalagi, opini yang berkembang di tengah masyarakat bahw memang menjadi korban pembunuhan.

“Tapi buat saya persoalannya polisi itu harus menjelaskan kenapa bisa ada perbedaan opini. Polisi harus ngejawab. Ini kan kontradiksi,” ungkapnya.

“Gimana nih, Bukannya makin memperjelas. Malah membuat teka teki baru,” heran dia.