POJOKSATU.id, JAKARTA – Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Arthur Josias Simon Runturambi meragukan kesimpulan polisi yang menyebut editor Metro TV, Yogi Prabowo, meninggal karena bunuh diri.
Menurutnya, kesimpulan itu masih menjadi teka-teki Yodi mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
“Itu masih teka teki dari yang sebelumnya kan bukti (dugaan pembunuhan) banyak. Jadi rilis terakhir jadi adegan teki-teki,” kata Simon saat dihubungi PojokSatu.id, Minggu (26/7/2020).
Menurut Simon, jika dilihat dari luka tusukan pada tubuh Yodi, sama sekali tidak mengarah kepada tindakan nekat melakukan bunuh diri.
“Kalau melihat hasil forensiknya. Artinya agak dipertanyakan kalau dilakukan seorang diri apalagi bunuh diri,” ungkapnya.
Kendati demikian, Simon tak berani menyimpulkan jumlah pelaku pembunuh korban.
“Saya tidak berani menyimpulkan ya (pelaku pembunuh). Mungkin itu pengalaman atau ranah dokter forensik itu ya,” ungkapnya.
Selain itu, ahli kriminolog ini juga menampik temuan penyidik yang menyebut korban melakulan perbuatan nekat lantaran dalam pengaruh narkoba.
“Kalau dia dikatakan depresi menggunakan narkoba, tentu dia tidak melakukan sikap yang ada saat ini. Pasti dia sudah ada di tempat-tempat seperti dalam pengawasan rumah sakit,” kata dia.