POJOKSATU, JAKARTA- Selain editor Metro TV mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, ternyata dari hasil forensik Yogi Prabowo juga sudah lama mengkonsumsi narkoba jenis amphetamin. Hal itu dibuktikan dari hasil tes rambut dan darah Yogi Prabowo.
Dokter Spesialis Forensik Instalasi RS Bhayangkara Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan, dari hasil forensik, Yodi sudah lama mengkonsumsi barang haran tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan rambut dan darah almarhum sudah lama menggunakan (narkoba),” kata Arif Wahyono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020).
Bahkan, kata Arif, sebelum korban mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri yang bersangkutan terlebih dulu mengkonsumsi barang haram tersebut.
“Tiga hari sebelum meninggal dunia ia (Yodi) pakai narkoba dulu,” ungkapanya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menyebutkan Yodi mengkonsumsi narkoba tersebut diduga dapat menjadi pemicu ia nekat melakukan aksi bunuh diri.
“Mengonsumsi amfetamin membuat meningkat keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal (habis konsumsi narkoba),” ujar Tubagus.
Diketahui, polisi telah melakukan penyelidikan kasus pembunuhan Yodi sejak 2 pekan yang lalu.
Beberapa upaya seperti mengecek CCTV, mengecek sidik jari dan DNA di Puslabfor Mabes Polri, mengerahkan anjing pelacak, hingga memeriksa 34 saksi sudah dilakukan polisi.
Dari hasil pemeriksaan itu, polisi menyimpulkan Yodi positif bunuh diri dengan menikam dadanya sebanyak 4 kali dan leher sebanyak 2 kali. Sebanyak 3 tikaman di dada dan 1 di leher berjenis dangkal dan hanya sedalam 2 sentimeter.
Mayat editor Metro TV itu pertama kali ditemukan warga di pinggir Tol JORR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jenazah Yodi ditemukan oleh bocah di sekitar lokasi yang sedang bermain layangan.