POJOKSATU.id, KENDARI – Penembakan terhadap Randi (21), mahasiswa Kendari yang juga kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) rayon FPIK Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, menyulut kemarahan mahasiswa.
Ketua PMII Sulawesi Tenggara (Sultra), Erwin Gayus mengutuk keras insiden penembakan terhadap Randi.
Erwin mengatakan, insiden penembakan yang merenggut nyawa Randi tidak bisa dibenarkan dan harus ada yang bertanggung jawab.
“Ini sudah tindakan di luar tupoksi yang bertanggung jawab dalam penanganan kamtibmas. Dalam hal ini Kapolri, Kapolda dan Kapolres Sultra telah lalai, tidak amanah dan tidak profesional,” kata Erwin dalam keteranganya, Sabtu (28/9).
Erwin juga menambahkan insiden itu sudah kelewatan, tidak manusiawi dan harus ditanggapi secara serius.
“Kami akan turun dengan melakukan demonstrasi besar-besaran bersama elemen gerakan lain untuk pressure insiden ini, hal ini sudah kelewatan karena sudah tidak manusiawi,” tambahnya.
BACA: Video Detik-detik Mahasiswa Kendari Ditembak, Tumbang di Trotoar
Berdasarkan intruksi PB PMII, PKC PMII Sultra akan melakukan demonstrasi serentak seluruh cabang PMII Se-Sulawesi Tenggara.
Dia juga menunut agar dibuat tim gabungan untuk melakukan investigasi terkait kematian Randi.
“Kami akan aksi serentak seluruh cabang Se-Sultra, dan menuntut agar dibentuknya tim gabungan untuk investigasi terkait ini. Tim investigasi bukan hanya Polri, tapi bersama pemerintah agar pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya,” tutup Erwin.
Adapun tuntutan PMII Sultra adalah, pecat dan hukum seberat-beratnya pelaku penembakan mahasiswa, dan pemerintah harus membentuk tim gabungan untuk investigasi tertembaknya mahasiswa.