Ada Penumpang Gelap Manfaatkan Prabowo, Iwan Sumule: Ada Benarnya

Politisi Gerinda Iwan Sumule (tengah)
Iwan Sumule (tengah)

POJOKSATU.id, JAKARTA – Politisi Partai Gerindra, Iwan Sumule menilai ada benarnya sinyalemen penumpang gelap di barisan pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lalu.

Sinyalemen itu sebelumnya disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Disebutkan, penumpang gelap dimaksud adalah kelompok yang memanfaatkan Prabowo Subianto untuk kepentingan pribadi golongannya sendiri.

Menurut Iwan Sumule, Dasco tak bisa dianggap sepele dan remeh. Apalagi, Dasco bukan otang asing di komunitas intelejen.


“Dia pernah dekat dengan Muchdi Pr yang kawakan di bidang intelijen dan telah malang melintang di dunia intelijen,” sebutnya dikutip PojokSatu.id dari RMOL, Jumat (9/8/2019).

Atas dasar itu pula, kata Iwan, pernyataan Dasco soal penumpang gelap tak bisa dianggap sepele.

“Dugaan dan tudingan Dasco tentang adanya penumpang gelap saat pilpres tentu tak bisa diabaikan dan dianggap sepele,” tegasnya.

Karena itu, dirinya pun mempercayai pernyataan yang diungkap koleganya itu.

“Saya pikir apa yang disampaikan Dasco ada unsur kebenarannya,” lanjutnya.

Iwan lantas bercerita, Dasco juga memiliki peran dalam pertemuan rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.

Kemampuan analisa intelijen dan kedekatan Dasco dengan jaringan intelijen yang mampu mempertemukan Prabowo dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

“Kuat dugaan, karena pertemuan Kepala BIN dan Prabowo paska protes 21 dan 22 Mei itu, Prabowo memerintahkan agar massa pendukungnya tidak mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK),” ulasnya.

Seruan yang disampaikan mantan Danjen Kopassus itu, sambung Iwan, tidak lain untuk menghindarkan benturan yang berkepanjangan.

“Pertemuan itu pula yang saya duga berhasil mempertemukan Jokowi dan Prabowo di Stasiun MRT,” ucapnya.

“Dasco bukan orang baru di dunia intelijen. Analisa intelijennya pun tak bisa diremehkan,” pungkas Iwan Sumule.

Sebelumnya, Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkap adanya penumpang gelap dalam barisan pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lalu.

Anak buah Prabowo itu lantas menceritakan, awalnya ketua umumnya itu percaya sepenuhnya kepada penumpang gelap dimaksud.

Akan tetapi kemudian, Prabowo sadar bahwa dirinya telah dimanfaatkan saja.

“Dia (Prabowo) bilang sama kita ‘kalau diadu terus, terus dikorbankan, saya akan ambil tindakan’. Enggak terduga dia banting setir dan orang-orang itu gigit jari,” ungkap Dasco, di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

Kendati demikian, ia enggan membeberkan lebih rinci soal penumpang gelap yang disebutnya.

Akan tetapi ia menyebut bahwa mereka adalah kelompok yang sangat kecewa lantaran Prabowo malah melarang para pendukungnya menggelar aksi di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bahkan, katanya, penumpang gelap itu mendorong Prabowo agar mengorbankan para ulama dan emak-emak untuk memancing kemarahan rakyat.

“Sesudah MK masih ada yang ngomong sama Pak Prabowo ‘Pak kalau mau rakyat marah, ulama dan emak-emak disuruh ke depan biar jadi korban, rakyat marah’,” kata Dasco menurukan ucapan penumpang gelap itu.

Beruntung, Prabowo tak menggubris provokasi penumpang gelap itu.

“Pak Prabowo pikir, ‘emang gue bodoh? Kan kasihan emak-emak, ulama mau dikorbankan’,” lanjutnya.

(ruh/pojoksatu)