POJOKSATU.id, DEPOK – Rumah seorang PNS di Depok Jawa Barat disatroni maling saat mudik. Akibatnya, uang tunai Rp1,2 miliar raib.
Aksi pencurian ini menjadi sorotan warganet. Sebab, uang PNS yang digasak maling cukup banyak.
Selain uang, kompplotan pencuri juga menggasak 8 buku tabungan, 9 sertifikat rumah dan tanah, 2 BPKB mobil, 3 BPKB sepeda motor, 2 laptop, 2 kotak perhiasan, 3 unit ponsel, 21 jam tangan, 2 pasang sepatu, 4 kartu BPJS, dan 2 buah kartu pegawai.
Total kerugian yang diderita PNS tajir tersebut diduga mencapai puluhan miliar.
Para pelaku beraksi saat penghuni rumah pergi mudik Lebaran. Mereka menggasak semua barang berharga di dalam brankas dan rumah.
“Betul telah terjadi pencurian dengan pemberatan di rumah kosong di Jalan Melati, Depok Jaya, Pancoranmas, Depok,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Sabtu (8/6/2019).
Argo menuturkan, pencurian tersebut terjadi di Jalan Melati Raya Nomor 126, RT 8/5, Kelurahan Depok Jaya, Pancoranmas, pada Kamis (6/6).
Para pencuri tersebut mengambil uang tunai sebesar Rp 1,2 miliar, 9 sertifikat tanah, 2 BPKB mobil, 3 BPKB motor, 2 unit laptop Toshiba, 8 buku tabungan dan 2 kotak perhiasan.
Menurut Argo, pihaknya menerima laporan pencurian itu pada Jumat (7/6) pukul 23.55 WIB.
Diketahui rumah itu ditinggali keluarga Budianto yang saat kejadian sedang mudik Lebaran.
“Bahwa rumah yang ditinggal mudik dibobol oleh pelaku yang kini dalam penyelidikan, dengan cara merusak gembok pagar rumah kemudian mencuri barang-barang milik korban di dalam rumah,” ucap Argo.
Menurut Argo, Budianto bersama keluarga mudik ke Ciamis, Jawa Barat pada Senin (3/6). Saat itu, rumah Budianto hanya dihuni kakaknya bernama Alex dan ibu korban, Waningsin.
Pada hari Kamis, 6 Juni 2019, kakak dan ibu kandung korban pergi ke Tegal dan rumah dalam keadaan terkunci.
Budianto kembali ke rumahnya pada Kamis (6/6) pukul 03.00 WIB. Saat datang, Budianto diberi tahu oleh Ketua RW, Haidar bahwa pintu rumahnya terbuka.
Setelah korban masuk ke dalam rumah, keadaan rumah sudah berantakan dan brankas tempat penyimpanan barang berharga sudah tidak ada.