TKP Mutilasi di Malang Sering Jadi Tempat Bunuh Diri dan Lokasi Syuting Film Horor

Polisi melakukan olah TKP di lokasi mutilasi di Malang
Polisi melakukan olah TKP di lokasi mutilasi di Malang

POJOKSATU.id, MALANG – Tempat mutilasi di Malang Jawa Timut, tepatnya di Pasar Besar Malang (PBM) rupanya menyimpan cerita mengerikan.

Di tempat ini, Sugeng (49) memutilasi seorang wanita hingga tubuhnya terpisah menjadi enam bagian. Hingga kini identitas wanita itu berlum diketahui.

Dari penuturan seorang pedagang PBM, sekitar 10 tahun yang lalu, lokasi itu sering dijadikan tempat bunuh diri.

Pemilik Toko Karya Jaya, M. Efendy mengisahkan, beberapa kali kasus bunuh diri ia temui dengan cara loncat dari lantai 2.


Hal ini menambah kesan seram PBM yang mengalami kebakaran terakhir pada tahun 2016 tersebut.

“Kalau yang mistis-mistis nggak ada. Cuma kalau orang bunuh diri dulu beberapa kali ada di sini sekitar 10 tahun yang lalu. Nggak tahu cowok apa cewek itu loncat dari lantai 2,” cerita pria yang berdagang di PBM sejak 2007 itu.

Sejak kebakaran 3 tahun lalu, menurutnya PBM terpantau sepi di lantai 2 dan 3. Hal ini dikarenakan keberadaan Matahari Department Store yang kini pindah di Kawasan dekat Alun-Alun Malang.

Sepanjang 3 tahun itu, lantai 2 PBM hanya digunakan sebagai lahan parkir dan Kantor Dinas Pasar. Sedangkan lantai 3 dibuat menjadi musala.

Dulunya saat Matahari Department Store masih ada, lantai 2 dan 3 PBM masih terpantau keadaanya hingga malam hari.

Namun sejak kepindahan itu, di atas jam 17.00 kedua lokasi tersebut tak terpantau. Pedagang PBM sudah menutup toko-nya sehingga tidak ada aktivitas pada jam tersebut.

“Kalau pagi, siang, sering beberapa kali di lantai 2 itu juga digunakan gelandangan untuk tidur. Akan tetapi saya nggak tahu mereka itu nginep apa nggak. Karena di atas jam 5 sudah nggak ada yang di sini,” jelas dia.

Jika memang pada pukul 17.00 pedangang sudah pulang dan lokasi bersih, maka benar saja jika Sugeng melancarkan aksinya di atas jam tersebut.

Berdasarkan keterangan Sugeng kepada Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri Sugeng mengaku mengajak korbannya menuju PBM sekitar pukul 5 sore. Itu artinya lokasi sudah tak lagi terawasi warga.

“Sugeng mengaku membawa korban ke PBM pukul 5 sore. Saat dibawa ke PBM katanya sudah dalam kondisi sakit kemudian tiba-tiba meninggal dunia. Lalu katanya si korban berpesan agar jika meninggal nanti si korban minta dimutilasi,” tegas Asfuri.

Sampai saat ini Sugeng masih menjalani perawatan bersama psikiater di RSJ Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Sementara korban mutilasi belum teridentifikasi, akibat jari jasad yang sudah memasuki proses pemumian. Sehingga sidik jari sudah sulit dideteksi.

Lokasi Syuting Film Horor

Sebelum kasus mutilasi ini mencuat, kabarnya sebulan yang lalu Pasar Besar Malang (PBM) dijadikan tempat syuting film horor.

“Iya sempat ada yang syuting film horor sebulan yang lalu. Film apa saya nggak tahu katanya masih rahasia. Di lantai 2 ini, artisnya orang-orang Jakarta kok,” ujar pedagang Toko Karya Jawa, Muhammad Efendy (30).

Selain menjadi tempat syuting film horor, sehari-hari lantai 2 Pasar Besar Malang digunakan untuk kantor Dinas Pasar dan sebagai lahan parkiran.

Sedangkan lantai 3 ada musala yang digunakan pedagang sekitar pasar untuk beribadah.

Selain itu, sering pula ditemui pemuda-pemuda yang berselfie atau hunting foto di lantai 3 Pasar Besar Malang.

Semenjak insiden kebakaran 4 tahun yang lalu, PBM di Lantai 2 jarang terpantau masyarakat. Lantai yang dulunya digunakan Matahari Department Store ini pun mangkrak tak terurus.

(radarmalang/pojoksatu)