POJOKSATU.id, SURABAYA – Walikota Surabaya Tri Risma Harini memang sudah resmi menututup lokalisasi Dolly sejak 2014 lalu. Tapi ternyata, bisnis lendir disana masih hidup.
Fakta itu terungkap usai aparat dari Polsek Sawahan membongkar geliat jual-beli jasa seks itu pada Sabtu (20/10/2018) malam.
Namun kali ini, bisnis lendir itu dijalankan dengan cukup tertutup dan tak lagi memakai wisma yang kini sudah beralih fungsi itu.
Para penyedia layanan lendir itu kini memakai sebuah rumah kos di Jalan Jarak 21, Surabaya Selatan, yang masih dalam lokasi eks Dolly.
Alhasil, polisi mengamankan empat pekerja seks komersial (PSK) dan satu mucikari alias germonya.
Mucikari yang ditangkap adalah Imanuel Dakap (57) warga Jalan Kupang Gunung Timur 6/14 Surabaya.
Sedang empat PSK yang diamankan adalah Lia (28) warga Desa Jeding, Bantur, Malang.
Nina Marlina (28) warga Jalan Dukuh Kupang Timur X, Susi Susanti (27) warga Bumiarjo serta Munipa (37) warga Jalan Kuntul, Desa Kalipucang, Tutur, Pasuruan.
Selain satu mucikari dan empat PSK, polisi juga mengamankan tiga lelaki yang tengah memakai jasa PSK tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Sawahan, AKP Hariyoko Widhi mengatakan, pengungkapan prostitusi eks Dolly itu sendiri bermula dari adanya informasi masyarakat.
“Tersangka merupakan mucikari yang sudah lama beroperasi (di Dolly),” jelasnya, Minggu (21/10/2018).