POJOKSATU.id, PALEMBANG – Upacara HUT RI ke-71 di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) ternoda. Puluhan pelajar malah terlibat tawuran di depan walikota upacara peringatan HUT RI, Rabu 17 Agustus 2016, kemarin.
Dua kelompok pelajar dari sekolah berbeda tawuran mengenakan bambu runcing. Mereka saling serang di dekat Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Tawuran itu terjadi saat upacara yang dipimpin Walikota Palembang Harnojoyo baru selesai. Saat itu Harnojoyo masih berada di lokasi upacara untuk bersalam-salaman dengan undangan.
Dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group/pojoksatu), pelajar tersebut membawa bendera merah-putih yang diikatkan pada bambu runcing. Mereka berjalan menyusuri pinggir plaza BKB hingga sampai ke samping gedung ACC (Ampera Convention Center).
Di sana, rupanya mereka terlibat tawuran dengan puluhan pelajar lain. Pecahan kaca dari botol pun berserakan di lokasi.
Melihat petugas mendatangi tempat mereka tawuran, para pelajar itu lari tunggang langgang. Mereka menyebar agar tak tertangkap. Sebagian menuju jalan di depan RS AK Gani.
Petugas akhirnya berhasil mengamankan pelajar dari SMK YP Gajah Mada Plaju dan SMK Bistek Sukabangun tersebut. Sebanyak 26 pelajar pun digelandang.
“Kami baru sudah berfoto dengan Pak Wali, rombongan mereka mengajak kami bersalaman, tiba-tiba langsung memukuli kami,” ungkap Ari, seorang pelajar yang diamankan.
Dia mengaku datang ke BKB bersama temannya untuk melihat lomba bidar. “Tidak tahu kenapa langsung dipukuli,” cetusnya.
Wako Harnojoyo yang melihat kejadian itu mengaku sangat prihatin. Dia meminta kepada aparat keamanan untuk langsung menindak mereka.
“Panggil orang tua dan kepala sekolah (kepsek)-nya. Jangan sampai ulah mereka dibiarkan,” cetusnya sembari meninggalkan lokasi.
Kepala Satpol PP Palembang, Tatang Duka Direja yang turut mengamankan para pelajar tawuran itu telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Hasil pendataan mereka, dari 26 pelajar, sebanyak 22 orang dari SMK Gajah Mada dan empat dario SMK Bistek.
(chy/nni/ce2/iil/jpg/pojoksatu)