POJOKSATU.id, JAKARTA – Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengamankan seorang pria di tenda tamu kehormatan Istana Merdeka, Rabu (17/8). Pria yang mengaku bernama Luhut Panjaitan itu mengenakan atribut Polri dan baret Brimob.
Salah seorang anggota Brimob yang ikut dalam pengamanan perayaan HUT Kemerdekaan RI di sekitar Istana Merdeka mengatakan, Luhut mengaku polisi berpangkat brigadir jenderal. “Jabatan Sahli Watimpres (staf ahli Dewan Pertimbangan Presiden) dari satuan korps Brimob Polri,” kata seorang anggota Brimob yang enggan menyebutkan namanya di depan pagar Istana Merdeka.
Paspampres pun bertindak cekatan dengan menyeret Luhut. Selanjutnya, Paspampres menyerahkan Luhut ke pos pengamanan Polres Metro Jakarta Pusat untuk diperiksa.
Sedangkan Luhut mengaku sebagai anak angkat mendiang Jenderal M Yasin yang dikenal sebagai Bapak Brimob Polri. “Saya ini anggota kehormatan Brimob,” katanya.
Dalam foto dari anggota Brimob itu, Luhut mempunyai kartu tanda anggota (KTA) Polri yang diduga palsu. Alamat tempat tinggalnya di Jalan Kebagusan Besar RT 03/RW 06 Kebagusan, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, Luhut sebenarnya bukanlah penyusup. Selain itu, Luhut yang mengaku sebagai anak angkat tokoh pendiri Brimob, M Yasin juga bukan polisi gadungan.
“Dia itu bukan gadungan. Dan dia punya kok undangan resminya,” kata Awi kepada JawaPos.Com, Rabu (17/8).
Hanya saja, kata Awi, ternyata Luhut salah mengenakan kostum. Sebab, kostum yang dikenakan Luhut pagi tadi bukan untuk menghadiri acara resmi kenegaraan di Istana Merdeka. “Kostum itu harus digunakan saat serah terima jabatan saja,” sambung Awi.
Lebih lanjut Awi menjelaskan, Luhut juga merupakan penerima pangkat kehormatan Polri. Hal itu merujuk pada surat Kapolri bernomor B/122/I/2016/Korbrimob tanggal 15 Januari 2016 perihal Pemberitahuan Pemberian Warga kehormatan Korbrimob Polri. Rujukan rurat Kapolri itu adalah Keputusan Kakorbrimob Polri No: Kep/57/XI/2014 tentang Penganugerahan Warga Kehormatan kepada Brigjen Tituler Luhut Panjaitan.
“Jadi bukan gadungan dia. Tadi sudah dibawa ke Polda Metro kok untuk ditenangkan,” sambungnya.
(mg4/flo/jpnn)