POJOKSATU – Tim Penyelam TNI AL yang tergabung dalam operasi pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ-8501 tidak pernah mengenal kata menyerah. Dihari pencarian ke-29 (Minggu, 25/1) mereka berhasil mengevakuasi lagi 1 jenazah perempuan dari badan pesawat di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI M Fuad Basya kepada Kantor Berita Politik RMOL (Grup Pojoksatu.id), Minggu (25/1).
Dalam keterangannya, Kapuspen menjelaskan bahwa Tim Penyelam TNI AL mulai melanjutkan misi mengevakuasi jenazah korban dan main body pesawat AirAsia dengan diturunkanya perahu karet dan sea raider serta peralatan dishidros. Beberapa penyelam dari KRI Banda Aceh telah berada di kapal Crest Onyx sejak Sabtu malam kemarin. Mereka melakukan penguatan belting dan tali pengikat. Sementara lifting bag yang digunakan masih tetap satu buah berukuran 10 ton.
“Kapal Crest Onyx inilah yang akan menarik badan pesawat,” ujar Fuad.
Proses pengikatan dan belting Minggu pagi sudah kembali dimulai sejak pukul 04.55 WIB, dan pada pukul 09.30 WIB floating bag mengapung badan pesawat sempat terangkat dan muncul kepermukaan di buritan kapal Crest Onyx, namun keberuntungan belum berpihak karena tali penarik terputus sehingga body pesawat kembali masuk ke air tetapi tali tross masih terpasang sehingga body pesawat tidak terempas lagi ke dasar laut.
Saat badan pesawat terangkat, sambung Kapuspen, satu jenazah ikut mengapung, kemudian jenazah langsung dievakuasi oleh tim dengan perahu karet ke KN Pacitan. Selain jenazah, puing-puing pesawat ikut mengapung. “Satu jenazah yang telah berhasil dievakuasi oleh KN Pacitan selanjutnya dibawa dengan pesawat Hely Bell TNI AL ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun. Seperti pada penemuan jenazah korban sebelumnya, dari Pangkalan Bun jenazah dibawa ke RS Sultan Imanuddin guna dirawat dan dimasukkan peti jenazah,” terangnya.
Sejauh ini, lanjut Fuad, sudah 70 jenazah berhasil dievakuasi, dan pada Minggu sore 1 jenazah hasil evakuasi hari ini masih berada di RS Sultan Imanuddin.
“Evakuasi dihentikan siang hari, selain untuk evaluasi dan merencanakan langkah berikutnya juga dikarenakan arus sudah mulai deras dan hujan, ketinggian ombak 2-4 meter, kecepatan arus 1,7 knot sehingga evakuasi diputuskan untuk dilanjutkan esok hari (Senin) dan berharap cuaca baik dan mendukung untuk penyelaman,” demikian Kapuspen. (rus/rmol)