5 Negara Ini Punya Cara Unik Merayakan Kenaikan Isa Almasih

Kenaikan Isa Almasih. Foto: Pixabay/TIK

POJOKSATU.id, SALAH satu ibadah yang setiap tahun dirayakan oleh umat kristiani adalah perayaan Kenaikan Isa Almasih. Tahun ini, perayaan tersebut diperingati pada Kamis, (18/5/2023).


Perayaan-perayaan Kamis Kudus ini sebenarnya memiliki keragaman di setiap negara. Banyak variasi yang menjadi tradisi di masing-masing negara.

Tentunya keragaman ini menjadi suatu tanda tersendiri bagi perayaan Kamis Kudus. Bahkan, keragaman ini menjadi suatu fakta unik yang menjadi pembeda di setiap negara.

Hari Kenaikan Isa Almasih diperingati sebagai momen kenaikan Yesus Kristus ke surga 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Peringatan ini menjadi momen bagi umat Kristiani untuk terus merajut kebersamaan, rukun, serta saling menghargai dalam perbedaan.


Di Indonesia, perayaan Kenaikan Isa Almasih tidak terlalu dibuat meriah. Seperti biasa, umat Kristiani hanya melakukan ibadah, pelayanan di gereja dengan menyanyikan lagu-lagu tentang Kenaikan Yesus, silaturahmi dengan keluarga besar, hingga makan besar.

Berikut negara-negara yang merayakan Kenaikan Isa Almasih dengan unik dan meriah

1. Hungaria
Di Hungaria, perayaan Kenaikan Isa Almasih dilakukan dengan penyiraman air dan parfum di sepanjang jalan raya.

Tradisi ini bertujuan dari penyiraman air dan parfum diyakini bisa membersihkan jiwa mereka yang sebelumnya kotor dan berdosa melalui naiknya Yesus ke surga.

2. Swedia
Umat Kristiani di Swedia pergi ke hutan pada pukul 3 atau 4 dini hari untuk mendengarkan nyanyian burung saat fajar terbit. Mereka percaya bahwa mendengarkan burung kukuk dapat memberikan keberuntungan.

Kegiatan yang bernama gokotta ini memiliki makna mendalam dan tak terbatas sebagai keberuntungan.

Suara burung yang didengarkan memiliki arti tersendiri, jika burung bersuara dari timur atau barat, maka itu adalah kabar gembira. Sebaliknya, jika suara burung dari utara atau selatan, maka itu pertanda buruk.

3. Inggris
Orang Inggris merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih dengan memukul pohon willow.

Pada masa lalu, anak laki-laki dibawa ke sepanjang perbatasan paroki dan memukul dengan ranting pohon willow untuk mengusir kejahatan.

Sementara itu, menurut BNC, tradisi ini bernama Upacara Pematahan Batas yang dilakukan pagi hari saat Hari Kenaikan Isa Almasih dengan memukul batu perbatasan dengan tongkat dari pohon willow.

4. Portugal
Sementara itu, di orang-orang Portugal merayakan Hari Kenaikan dengan menyimpan gandum di rumah mereka untuk persediaan sepanjang tahun.

Hal ini dilakukan karena Hari Kenaikan Isa Almasih dikaitkan dengan kedamaian dan kemakmuran. Mengapa gandum? Bagi mereka, gandum adalah simbol dari kemakmuran.

5. Filipina
Di Filipina, perayaan Kenaikan Isa Almasih dirayakan dengan semarak dan kegembiraan.

Parade dan pawai yang meriah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan kenaikan Isa Almasih ini.

Orang-orang memakai kostum dan memainkan peran-peran dalam parade yang menggambarkan momen-momen penting dalam kehidupan Yesus, seperti pengajaran-Nya, mukjizat-mukjizat-Nya, dan kenaikan-Nya ke surga.

Meskipun perayaan Kenaikan Isa Almasih ini memiliki tradisi dan fakta unik berbeda-beda di setiap belahan dunia, tetapi umat Kristiani tetap sama-sama berkomitmen menjadi manusia yang lebih baik, mengingat Yesus sudah naik ke surga. (TIK/pojoksatu)