Teknologi Kian Pesat, Pilih Informasi Harus Cermat

Perkembangan teknologi makin pesat, masyarakat diminta cermat memilah informasi

POJOKSATU.id – Perkembangan teknologi yang kian pesat ditambah sebaran informasi semakin cepat, harus dicermati dengan baik, sambil menguatkan kecakapan dalam memanfaatkan ruang digital.


Sekertaris Prodi D3 Sistem Informasi Universitas Merdeka Malang, Hudan Eka Rosyadi menyampaikan, misinformasi informasi keliru, tetapi orang yang menyebarkannya percaya bahwa itu benar. Dia menyebut disinformasi informasi keliru, orang yang menyebarkan tahu itu salah tetapi masih saja disebar.

“Jadi jika pengguna tidak pernah mencari topik dari suatu konten yang tidak ia minati maka konten tersebut tidak akan muncul dalam news feed pengguna, terlepas apakah mereka berteman atau tidak,” ujar Hudan, dalam seminar online Ngobrol Bareng Legislator, Rabu 15 Maret 2023.

“Sehingga penting bagi kita untuk pulah-pilih informasi di ruang digital,” lanjutnya.


Sementara itu, Nur’annafi Farni Syam Maella, Dosen Fikom UNITOMO mengatakan, internet adalah anugerah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi “hanya bisa mengendalikan kita” manusia, tanpa jiwa-jiwa yang beretika.

Nur’annafi menambahkan, etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi manusia.

“Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital,” ujarnya.

“Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi I DPR, Krisantus Kurniawan mengatakan, dunia digital sekarang semakin semrawut. Isi informasinya semakin simpang siur. Jika kita tidak cermat dalam memilih konten yang benar, kita akan terjebak dengan konten-konten negatif.

“Jika kita tidak cermat dalam memilih konten yang benar, kita akan terjebak dengan konten-konten negatif. Dalam hal ini netizen menyebutnya berita hoaks,” kata Krisantus.

Krisantus menambahkan, dari maraknya berita hoaks tersebut kita harus bisa memilah informasi yang benar dan akurat. Jangan langsung menyimpulkan jika menerima informasi tertentu.

“Jika kita sudah memastikan bahwa berita tersebut merupakan berita hoaks, kita harus menghapus berita tersebut dan tidak menyebarkannya. Jika berita hoaks tersebut sudah merugikan suatu pihak, maka bisa dilaporkan ke pihak berwajib dan terkena hukum  UU ITE,” ujarnya.

Terakhir, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disubsi teknologi.

“Untuk mengahadapi hal tersebut, kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia,” kata Semuel.
Semuel mengatakan, bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi.

“Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia,” tutup Semuel.

(Rishad Noviansyah)