POJOKSATU.id – Media sosial, yang mampu menampung jutaan komunitas online dari berbagai tingkatan, menjadi tantangan tersendiri bagi penggunanya dalam membangun komunitas di ruang-ruang digital.
Membangun jejaring atau komunitas sosial ini juga dibahas dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator, yang diselenggarakan Kementerian Kominfo engan DPR RI pada Jumat, 24 Maret 2023.
Salah satu narasumber, pegiat komunitas budaya, Darmadi Cipto Prayitno menjelaskan, komunitas sosial dapat menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang. Maka, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, dalam membangun komunitas sosial media yang solid dan loyal.
Di antaranya yaitu kenali audiens, sajikan konten yang menarik, fokus dalam memecahkan masalah, bisa mendengarkan keinginan anggota komunitas, mempermudah anggora untuk berinteraksi dan juga menghargai nilai keberagaman anggota komunitas.
Jika semua sudah dilakukan, maka selanjutnya juga harus diketahui, adalah hal-hal yang harus dihindari dalam membangun komunitas dalam sosial media.
Hal yang perlu diperhatikan diantaranya untuk mempergunakan bahasa yang baik, santun dan jelas. Kemudian untuk menghindari tulisan yang berbau SARA, melakukan cross chech kebenaran sebelum menanggapi berita, menghargai pendapat, menyaring informasi yang didapat dan juga jangan terlalu mengumbar informasi pribadi. Sehingga suasana nyaman dalam komunitas tersebut akan terjamin.
Pegiat lainnya, Annisa Rengganis, menambahkan, bahwa komunitas merupakan sebuah kelompok sosial, yang umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang serupa.
Penyebaran informasi dalam sebuah komunitas yang di dukung dengan era teknologi media massa digital, bersifat lebih efektif dalam peyebaran informasi, lebih cepat dengan cakupan yang luas.
Dengan teknologi digital, para penulis dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas mereka. Ruang Komunitas antar penulis jadi semakin luas.
Dengan adanya komunitas, memudahkan untuk saling bertukar informasi dan saling mengapresiasi karya. Annisa menyampaikan, bahwa era digital merupakan sebuah peluang, karena dengan banyaknya komunitas online yang tersebar di berbagai platform, pengunggahan karya-karya akan lebih mudah dilakukan oleh seluruh pengguna media sosial.
Anggota DPR, Mukhlis Basri pun mengatakan, sosial media memiliki dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak. “Oleh karena itu, sebagai pengguna sosial media, kita harus memiliki pengetahuan dan kesadaran diri yang cukup,” tandas Mukhlis.
Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.
Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini, semakin mempertegaskan era disrupsi teknologi.
Sosial media, kata dia, tentu menjadi sorotan utama di era sekarang. Sebab, hampir semua orang menggunakannya.
Sehingga, lanjut Semmy, sapaannya, pengguna sosial media harus bijak. Serta tahu betul bagaimana memanfaatkan itu dengan baik.
(Rishad Noviansyah)