POJOKSATU.ID, MANCHESTER – Mantan agen Yaya Toure, Dimitri Seluk, angkat bicara soal tudingan pembayaran rahasia yang dilakukan manajemen Manchester City.
Pembayaran rahasia atau dimanipulasi ini menjadi salah satu dakwaan pelanggaran keuangan Man City dan bertentangan dengan aturan Financial Fair Play (FFP).
Manipulasi laporan keuangan Man City ini terungkap setelah empat tahun dilakukan penyelidikan.
Hasilnya, klub berjuluk The Citizen itu didakwa melakukan pelanggaran keuangan selama sembilan musim sejak 2009/10.
Tercatat lebih dari 100 potensi pelanggaran keuangan yang dilakukan Man City selama sembilan tahun itu.
BACA JUGA : Tak Diketahui Warga Lain, Korban Sudah Meninggal Berhari-Hari
Kasus pelanggaran laporan keuangan Man City ini sendiri sudah diserahkan ke komisi independen, yang akan memutuskan hukuman, tetapi Seluk menegaskan dia tidak terlibat dalam kesalahan apa pun.
Dikutip Pojoksatu.id dari The Guardian, Seluk ditanya tentang pembayaran yang berkaitan dengan waktunya bekerja dengan gelandang Pantai Gading Yaya Toure, yang menghabiskan delapan tahun bersama City antara 2010 dan 2018.
Menurut Seluk, tidak ada pembayaran rahasia. Semuanya dilakukan manajemen dengan terbuka dan apa adanya.
“Tidak, semuanya transparan, tidak ada apa-apa di belakang,” kata Seluk.
BACA JUGA : Manchester City Terancam Kehilangan 3 Gelar Juara Liga Inggris, MU dan Liverpool Ketiban Durian Runtuh
“Saya tertarik untuk melihat apa yang terjadi karena ini adalah kejutan. Yaya, tentu saja, membayar semuanya – pajak dan segalanya. Semuanya transparan,” tegas Seluk.
Seluk sendiri bersedia memberikan keterangan kepada komisi independen jika diminta bersaksi untuk kasus yang dituduhkan terhadap Man City.
“Tentu saja. Saya akan mengatakan hal yang sama kepada mereka,” tuturnya.
Toure memenangkan tiga gelar Liga Premier bersama Man City, Piala FA, dan dua Piala Liga, dengan 316 penampilan untuk klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu.
Yaya Toure yang kini berusia 39 tahun saat ini menjadi pelatih akademi di Tottenham Hotspur.
Mantan bosnya di Etihad sedang menunggu untuk mengetahui apakah mereka dinyatakan bersalah dalam dakwaan pelanggaran laporan keuangan selama sembilan tahun itu.
Jika benar, sanksi berat tampaknya akan dijatuhkan kepada Manchester City.
Mulai dari denda uang, pengurangan poin, penghapusan gelar atau bahkan didepak dair kompetisi Liga Inggris.(medil/pojoksatu)