POJOKSATU.ID – Pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) yang diduga dilakukan manajemen Manchester City kini tengah jadi sorotan publik.
Terutama spekulasi mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada klub berjuluk The Citizen itu jika pelanggaran FFP yang didakwakan benar adanya.
Tidak tanggung-tanggung, Liga Premier Inggris mengumumkan bahwa Man City telah membuat 100 pelanggaran aturan financial fair play selama sembilan musim, sejak 2009/10.
Adapun jenis pelanggaran The Citizen yang dituduhkan operator Premier League adalah memberikan informasi keuangan yang tak akurat serta pelanggaran terkait remunerasi pemain dan manajer.
Kabar mengejutkan ini datang beberapa saat setelah tim besutan Pep Guardiola tumbang 0-1 di kandang Tottenham Hotspur, Minggu (5/2).
BACA JUGA : Pendaftaran CPNS 2023 Khusus untuk Lulusan SMA, Lengkap Syarat dan Dokumen yang Diperlukan
Premier League sudah membentuk panel yudisial independen untuk memeriksa kasus ini dan membuat keputusan akhir.
Jika kasus ini mencapai titik akhir dan Man City dinyatakan bersalah, maka pihak Liga Inggris akan menjatuhkan hukuman.
Namun operator Premier League belum mau berkomentar soal jenis hukuman yang akan dijatuhkan kepada Man City jika terbukri bersalah.
Hal itu pula yang membuat spekulasi mengenai sanksi pelanggaran FFP bagi Man City terus menggelinding tak terkendali.
BACA JUGA : Pesawat Susi Air Dibakar KKB di Papua, Tim Gabungan Gerak Cepat
Paling parah, tim sekota Manchester United ini terancam diusir dari Liga Inggris apabila komisi memutuskan Man City cukup bersalah atas dakwaan tersebut.
Itu adalah hukuman yang paling keras dari beberapa ancaman lainnya, tapi juga sanksi seperti penguarangan poin dan penalti finansial sangat mungkin diberikan.
Lalu bagaimana dengan rumor Man City akan kehilangan gelar juara Liga Inggris yang dimenangkan selama periode yang diduga adanya pelanggaran FFP?
Bukan cuma pecinta sepak bola sejagad raya yang antusias mencermati kemungkinan sanksi pencopotan gelar Man City itu, tapi juga seluruh peserta Premier League.
BACA JUGA : Tahap Pencalonan Rampung, Inilah 5 Calon Ketua Umum PSSI pada KLB 16 Februari
Terutama dua klub rival mereka tampaknya paling bersemangat karena bisa saja ketiba durian runtuh, mendapat gelar hibah dari pencopotan trofi Man City.
Selama sembilan musim di mana diduga terjadinya pelanggaran FFP itu, Man City tiga kali menjuarai Liga Inggris. Yakni pada musim 2011/12, 2013/14 dan 2017/18.
Adapun runner-up pada saat itu adalah Manchester United (dua kali) dan Liverpool satu kali.
Dalam regulasi Liga Inggris, tidak ada penyebutan secara eksplisit perihal pencopotan gelar juara, tapi ada klausul yang membuka kemungkinan tersebut.
Dikatakan bahwa Liga Inggris punya hak “membuat hukuman tertentu yang dianggap layak untuk dikenakan”.
Sepanjang sejarah Liga Inggris, belum pernah terjadi pencopotan titel juara dan menghibahkan ke tim runner up.
Tapi sejarah kelam sepak bola pernah mencatat bagaimana skandal calciopoli di Italia membuat Juventus kehilangan dua gelar (2004/05 dan 2005/06).
Gelar 2004/06 dihapus, sementara gelar scudetto pada musim 2005/06 jadi milik Inter Milan yang berstatus runner up kala itu.
Mungkinkah fenomena serupa akan terjadi juga di Liga Inggris? Menarik ditunggu perkembangan kasus pelanggaran FFP oleh Manchester City ini. (medil/pojoksatu)